DIALEKTIS.CO – Ratusan warga rela berdesak-desakan demi dapat membeli sejumlah sembako murah di Gerai Pangan Murah garapan Dinas Ketahanan Pangan DKP3 Bontang, Rabu (6/3).
Meski acara di TPI Tanjung Limau belum dimulai. Pukul 07.20 WITA, sejumlah warga sudah mulai “memaksa” membeli utamanya area penjualan telur dan cabai.
“Acara belum dimulai, khusus beras harus menggunakan kupon. Silahkan tukar dengan KTP dulu. Mohon prodak lain jangan dijual dulu,” tegas panitia berulang-ulang dengan pengeras suara.
Menurut jadwal acara Gerakan Pangan Murah (GPM) ini baru secara resmi akan dimulai sekira pukul 08.30 WITA.
2.500 karung beras kualitas medium berukuran 5 kilogram yang akan dijual sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET).
Penjualan beras dibandrol dengan harga Rp 11.500 per kilogram. Jika diakumulasi per karung dijual Rp 57.500.
Ica (29), warga Api-api menyampaikan rela antre demi mendapat sembako murah. Ia mengaku beras menjadi prodak yang paling ia incar.
“Belum mulai yang beras kupon, jadi beli telur dulu. Alhamdulillah, lumayan selisih harganya,” ujarnya.
Ia berharap, kalau bisa untuk saat ini pemerintah sesering mungkin melakukan gelar pasar murah ini yang setidaknya bisa sedikit meringankan di tengah tingginya harga kebutuhan pokok masyarakat.
“Mudah-mudahan harga kebutuhan pokok kedepannya bisa kembali stabil sehingga masyarakat tidak perlu antre seperti ini untuk mendapatkan sembako murah,” harapnya.
Sebelumnya, Kepala Bidang Ketahanan Pangan DKP3 Idham mengatakan harga jual beras ini lebih murah Rp 4 ribu dari harga pasar yang saat ini dijual per kilogramnya Rp 16 ribu.
Nantinya setiap warga yang membeli diwajibkan untuk memperlihatkan KTP Bontang.
“Acara ini digelar sehari sampai sore,” ucap Idham.
Kata dia, pelaksanaan gerai pangan murah ini juga didukung Provinsi Kaltim, Bank Indonesia, Bulog Kaltim-Kaltara, Badan Pangan Nasional, dan Distributor.
Selain beras, juga akan menjual berbagai macan pangan lainnya. Seperti telur, bawang merah, bawang putih, minyak goreng.
Kemudian juga akan ada penjualan sayur mayur dengan menggandeng petani lokal Bontang. Meski begitu untuk harga bervariasi disesuaikan dengan harga pasaran.
Bawang merah juga akan dijual per kilogramnya Rp 24 ribu. Sementara di harga pasar sudah ada yang tembus Rp 40 ribu.
“Ini kolaborasi. Kalau untuk yang bekerja sama dengan perusahaan nanti kita adakan lagi sebelum Idul Fitri,” ucapnya. (*).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Dialektis.co. Caranya dengan klik link https://t.me/+CNJcnW6EXdo5Zjg1 kemudian join. Agar lebih mudah instal aplikasi telegram dulu di ponsel Anda.
Discussion about this post