DIALEKTIS.CO – Evi semakin bersemangat mempersiapkan diri menghadapi Liga Dangdut Indonesia (LIDA) 2021. Pasalnya, dukungan luas atas perjuangannya di pentas pencarian bakat yang cukup tersohor dan bergengsi di salah satu stasiun televisi nasional itu terus mengalir.
“Alhamdulillah, Gubernur, Wakil Gubernur Kaltim, Bu Neni, Pak Basri, Bu Najirah dan sejumlah tokoh masyarakat terus memberi dukungan. Jadi tambah semangat,” ujarnya kepada dialektis.co, Selasa (9/3/2021).
Dara kelahiran Bontang 20 April 2001 itu tengah mempersiapkan diri tampil di 70 besar LIDA 2021, ia harus berkompetisi melawan seluruh wakil Provinsi se-Indonesia untuk lolos babak final.
Nantinya seluruh konstestan akan dibagi per-group, untuk bersaing selama 6 bulan. Mereka akan tampil bergantian yang disiarkan langsung di televisi. Dalam tahap ini selain performa peserta di atas panggung, dukungan publik berupa SMS sangat menentukan.
“Insya Allah, 13 Maret ini berangkat ke Balikpapan, 14 Maret baru terbang ke Jakarta. Lima kostum juga dipersiapkan, termasuk busana daerah dan kostum dari sponsor lokal batik kuntul perak dan beras basah,” ungkapnya.
Sementara Herman Ame, ayah kandung Evi mengaku optimis nantinya anaknya itu dapat tampil maksimal. Sebab, meski masih berusia muda namun pengalaman manggung Evi sudah cukup baik.
“Kalau mental Insya Allah, Evi sudah siap. Karena sudah sering manggung sejak kecil, suara merdu dan cengkok dangdutnya saat audisi saya lihat juga sudah menggambarkan dia punya rasa kepercaya diri,” tuturnya saat ditemui di kediamannya di Kelurahan Berbas Tengah.
Sebaliknya disisi lain, sang Ayah menyatakan akan sekuat mungkin mendukung perjuangan Evi di luar panggung. Pasalnya, dukungan SMS juga sangat menentukan. Beragam strategi pun tengah dipersiapkannya.
Ratusan spanduk sosialisasi ajakan untuk memberi dukungan SMS (Ketik LIDA SEPASI EVI kirim ke 97288) pun telah dipersiapkan.
“Evi butuh dukungan warga Bontang. Nanti kita pasang di jalan-jalan kalau Evi sudah berangkat, ini juga poling SMS belum dibuka. Nanti kalau sudah diumumkan dibuka, baru kita kirim SMS sebanyak-banyaknya,” pungkasnya.
Sekedar diketahui, Evi besar dari keluarga musisi. Siswi kelas 3 SMA YKPP Bontang itu telah menunjukkan kecintaan terhadap musik sejak usia belia.
Lantaran hampir seluruh saudaranya merupakan pemain musik. Ada di dangdut, ada di musik pop. Begitu pun dengan pamannya. Keluarga musisi ini pun memiliki bisnis orkes dangdut yang kerap tampil dari satu hajatan ke hajatan lain di Bontang dan sekitarnya.
Orkes dangdut keluarga inilah yang membentuk karakter dan mental Evi sedari dini. Bakat, rajin berlatih serta tumbuh dilingkungan musisi menjadi modal dasar bagi Evi untuk terus tampil maksimal demi cita-citanya untuk eksis di industri musik tanah air. (Yud/DT).
Discussion about this post