Dialektis.co – Setelah 20 tahun tanpa sentuhan renovasi, Pemerintah Kota melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) akhirnya merehabilitasi (Sekolah Menengah Pertama) SMP Negeri 5 Bontang.
Proses perbaikan ini dianggap penting untuk meningkatkan kualitas sarana pendidikan, demi kenyamanan siswa dan tenaga pengajar.
Kepala Sekolah SMP Negeri 5, Muhiddin, menuturkan bahwa gedung sekolah yang sudah berusia dua dekade memang membutuhkan perhatian serius.
“Sudah 20 tahun sekolah ini berdiri tanpa renovasi besar. Jadi, rehabilitasi ini sangat diperlukan untuk memperbaiki kondisi fisik bangunan yang sudah mulai usang,” ujarnya belum lama ini.
Pemerintah melalui Disdikbud Bontang menyadari pentingnya perbaikan fasilitas sekolah yang memadai. Ini sesuai dengan program pemerintah untuk terus meningkatkan mutu pendidikan melalui penyediaan infrastruktur yang layak.
Muhiddin menjelaskan, proses rehabilitasi meliputi pengecatan, perbaikan plafon, lantai, serta dinding. Tak hanya itu, perbaikan juga dilakukan pada pintu dan jendela yang sudah rusak.
“Fokus rehabilitasi saat ini adalah pada tiga kelas serta ruang guru yang sudah selesai direnovasi dan sudah digunakan kembali,” tambahnya.
Meskipun sebagian ruang kelas sedang direnovasi, aktivitas belajar-mengajar tetap berjalan lancar. Proses pembelajaran dialihkan ke ruangan lain tanpa mengganggu jadwal yang telah ditetapkan.
“Kami beruntung masih ada ruangan lain yang bisa digunakan sementara, jadi kegiatan belajar tidak terganggu. Proses rehabilitasi dilakukan secara bertahap, dan setelah tiga ruangan selesai, kami akan lanjutkan ke ruangan lainnya,” jelasnya.
SMP Negeri 5 memiliki total 18 ruang kelas, dengan fasilitas tambahan seperti laboratorium IPA, laboratorium bahasa, laboratorium komputer, perpustakaan, dan ruang UKS.
Fasilitas ini penting untuk mendukung proses pembelajaran yang efektif dan komprehensif. Setelah rehabilitasi, diharapkan seluruh fasilitas akan lebih maksimal dalam mendukung kegiatan belajar siswa.
Lebih jauh ia berharap, dengan rehabilitasi yang dilakukan, suasana belajar di SMP Negeri 5 bisa semakin nyaman, sehingga berdampak pada peningkatan prestasi siswa.
Menurutnya, fasilitas yang baik akan mendukung proses belajar-mengajar sehingga bisa berdampak pada peningkatan kualitas pendidikan secara keseluruhan.
Lebih jauh, rehabilitasi ini juga diharapkan bisa membantu SMP Negeri 5 dalam mengatasi tantangan yang ada, seperti keterbatasan ruangan belajar dan penambahan kapasitas siswa.
Saat ini, SMP Negeri 5 menerapkan sistem pembelajaran full-day, dengan jam belajar penuh dari Senin hingga Kamis, sementara Jumat setengah hari, dan Sabtu dikhususkan untuk kegiatan ekstrakurikuler.
Selain itu, Muhiddin juga menyampaikan terima kasih kepada pihak pemerintah yang telah mendukung program rehabilitasi tersebut.
Dikatakannya, dukungan dari pemerintah sangat berarti bagi mereka. Rehabilitasi ini tak hanya memperbaiki bangunan, tapi juga memberi motivasi baru bagi guru dan siswa untuk terus berprestasi.
Pihak Disdikbud Kota Bontang menegaskan, rehabilitasi sekolah merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam menyediakan pendidikan berkualitas.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bontang, Bambang Cipto Mulyono melalui Sekretaris Disdikbud, Saparuddin, menyatakan, program ini akan terus berjalan secara bertahap di sekolah-sekolah lain yang juga memerlukan perbaikan fasilitas.
“Pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan kualitas infrastruktur pendidikan di seluruh sekolah di Bontang. Kami harap dengan adanya rehabilitasi ini, mutu pendidikan di Bontang dapat semakin meningkat dan menciptakan generasi yang lebih berdaya saing,” tutup Saparuddin.
Penulis : Mira
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Dialektis.co. Caranya dengan bergabung saluran Dialektis.co WhatsApp atau telegram di link https://t.me/+CNJcnW6EXdo5Zjg1 kemudian join.
Discussion about this post