DIALEKTIS.CO – Wakil Wali Kota Bontang terpilih, Agus Haris berkomitmen akan mendorong Forum CSR untuk lebih berfokus pada isu kesejahteraan warga.
Menurutnya keberadaan Forum CSR.harus lebih bermanfaat dari 4 tahun terakhir berjalan, yang dinilai tidak lebih dari sekadar ajang kumpul-kumpul dan healing.
Kata dia, Forum.CSR harus berisi gagasan. Sehingga dapat turut menghasilkan solusi konkret terkait memajukan kesejahteraan warga.
“Mestinya angka kemiskinan tidak tinggi dan tidak ada lagi warga yang mengalami miskin ekstrem,” ujarnya.
Kondisi ini sangat memprihatinkan, kata Agus, sebab Bontang diapit sejumlah perusahaan berskala internasional, seperti PT Pupuk Kaltim, PT Indominco Mandiri, dan PT Badak LNG. Pun ditopang APBD yang cukup besar dalam 3 tahun terakhir.
“Ini sangat meresahkan saya sebenarnya.
Forum ini tidak menyentuh kebutuhan mendasar masyarakat. Cuma buat healing-healing, habiskan anggaran yang ada,”
“Hanya forum silarurahmi, tidak bahas secara spesifik dan mendalam terkait kebutuhan masyarakat,” sebutnya, Senin (6/1/2025).
Politisi Gerindra ini menilai, harusnya Forum CSR yang dihadiri Forkopimda dan perwakilan perusahaan mestinya membahas kebutuhan publik atau apa yang dirasakan publik berdasarkan laporan pemerintah.
Bukan sekadar healing, main golf, atau silaturahmi di luar kota.
“Saya anggap selama 4 tahun ini, pemerintah dan perusahan tidak berhasil menyelesaikan persoalan kebutuhan yang dihadapi masyarakat,”
“Tidak mampu menjawab, menutup kesusahan kelompok masyarakat yang tidak mendapat kehidupan layak,” tambahnya.
Lantaran menilai forum ini sudah “jauh” dari tujuannya, Agus berencana meminta dan menghadap langsung ke Wali Kota terpilih, Neni Moerniaeni agar ke depan pola atau teknis pembahasan di Forum CSR diubah.
Agus akan meminta ke Wali Kota terpilih, Neni Moerniaeni, agar di tahun-tahun awal mereka memimpin, dimulai di Forum CSR 2025, seluruh pihak mesti memfokuskan perhatian pada isu perekonomian dan kesejahteraan warga.
Seperti penuntasan kemiskinan ekatrem dan kelompok UMKM. Juga, fokus pada isu pendidilan dan kesehatan.
“Itu, perlindungan sosial harus kita bahas. Mudah-mudahan bu Neni sebagai Wali Kota terpilih sepakat prioritaskan itu, dan saya yakin beliau sepakat,” katanya.
Agus menilai ini penting menjadi perhatian, agar tanggung jawab sosial perusahaan manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat Bontang.
Kalau pun dalam pembahasan di Forum CSR ada perusahaan yang ingin anggaran CSR mereka sebagian dialokasikan ke olahraga.
Misalnya, Agus tetap mendorong agar itu tetap disalurkan di Bontang. Bukan ke luar kota. Implementasinya, misalnya membuat event olahraga atau mendukung atlet-atlet Bontang.
“Jadi uang miliaran itu tetap di Bontang, misalnya naikkan kualitas sepak bola Bontang,” tegasnya.
Dia menambahkan “Strategi kita nanti, ekonomi, kemiskinan, pendidikan dan kesehatan [jadi priotas dalam Forum CSR]. Itu paling penting dibahas. Kalau semua itu selesai, baru ke infrastruktur,” tandasnya. (*).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Dialektis.co. Caranya dengan bergabung saluran Dialektis.co WhatsApp atau telegram di link https://t.me/+CNJcnW6EXdo5Zjg1 kemudian join.
Discussion about this post