DIALEKTIS.CO – Pemerintah Kota Bontang, Kalimantan Timur diminta untuk terus berupaya menggali potensi pendapatan asli daerah (PAD), salah satu sektor yang dapat dilirik ialah Rumah Susun Sewa (Rusunawa).
Anggota Komisi II DPRD Bontang, Bahtiar Wakkang menilai bila dikelola dengan baik, sektor ini berpotensi menyumbang pemasukan pada kas daerah.
“Saya berharap ke depan Rusunawa bisa menjadi salah satu aset daerah penyumbang peningkatan PAD,” ujarnya.
Baca juga: Wacana Revisi Perda Minuman Beralkohol di Bontang Menuai Penolakan Legislator
BW -sapaan akrabnya, menyatakan selain pembenahan fasilitas. Sosialisasi terkait fungsi dan keberadaan Rusunawa harus dikemas semenarik mungkin.
Sehingga, keberadaan Rusunawa semakin luas diketahui publik dengan demikian dapat meningkatkan animo masyarakat untuk menyewa di fasilitas tersebut.
BW meminta Dinas Perumahan, Kawasan, Permukiman dan Pertanahan (Perkimtan) memiliki rencana besar pengelolaan Rusunawa.
“Harus ada targetnya. Jadi jelas ke depan Rusunawa dapat diharapkan menjadi penyumbang PAD,” imbuhnya.
Lebih jauh, BW menyampaikan patut disyukuri hingga kini bantuan dana pusat yang masih mengalir untuk pemeliharaan bangunan yang dibiayai APBN tersebut.
Namun, Politisi NasDem itu menkankan harus ada upaya lebih untuk mendorong terciptanya kemandirian pengelolaan Rusunawa agar tidak ketergantungan dengan bantuan dana pusat.
Diketahui, pada 2022 ini pemerintah pusat kembali mengelontorkan dana senilai Rp 2,6 miliar. Dengan rincian Rp 1,8 miliar untuk pemeliharaan Rusunawa Loktuan dan Rp 876 juta pemeliharaan Rusunawa Guntung.
Sekedar diketahui saat ini Kota Bontang telah memiliki aset 4 bangunan Rusunawa. Yakni, Rusunawa Api-api, Loktuan, Guntung dan Asrama Ponpes Hidayatullah. (*)
Discussion about this post