DIALEKTIS.CO – Berdiri megah di atas laut Kampung Selambai, Kelurahan Loktuan, Kota Bontang. Masjid Al Muhajirin atau lebih dikenal dengan sebutan Masjid Terapung akhirnya rampung dikerjakan.
Dari jauh kubah dan menara berwarna keemasan terlihat sangat mencolok. Dinding dan pagar masjid juga didominasi warna keemasan.
Selaras dengan lingkungannya yang berada di sekitar perkampungan nelayan dan pelabuhan. Masjid yang dikerjakan sejak tahun 2019 itu berdiri mirip kapal besar yang tengah bersandar di dermaga.
Baca juga: Ingatkan Sejarah, Malik Usul Masjid Terapung Selambai Diberinama Al-Muhajirin
Di ujungnya, terdapat anjungan yang menjorok ke laut membentuk moncong kapal dengan lantai kaca. Ada pula sebuah gerbang indah letaknya berada tepat sebelum masuk area lambung masjid.
Kabid Tata Ruang dan Tata Bangunan Dinas PUPRK Bontang, Robysai Manassa Mallisa mengatakan secara konstruksi bangunan utama masjid sudah dapat difungsikan. Namun, belum bisa diresmikan sebab badan pengelola masjid belum dibentuk.
“Iya, masih tunggu keputusan pembentukan badan pengelola masjid. Jadi ada penanggung jawab,” ujarnya, saat dikonfirmasi beberapa waktu lalu.
Baca juga: Takut Kualat, Basri Janji Segera Selesaikan Pembangunan Masjid Terapung Selambai
Secara fisik masjid megah tersebut masih minus sarana parkir dan taman, sebab lahan yang ada masih digunakan sebagai lokasi uji kir oleh Dinas Perhubungan setempat.
Ia pun memproyeksi, nantinya untuk merampungkan sarana parkir dan taman tersebut akan menelan anggaran hingga Rp 7 miliar. Rencananya baru dianggarkan pada APBD 2023 mendatang.
Sekedar diketahui, perencanaan masjid ini dimulai pada tahun 2018. Tahun 2019, pengerjaan tahap I dimulai dengan total anggaran Rp 33,2 miliar. Tahun 2010, pengerjaan tahap II dengan biaya Rp 28,2 miliar dan tahun 2021 dengan anggaran sebesar Rp 11 miliar. (*)
Baca juga: Penyelesaian Masjid Terapung Dikebut, Awal Tahun Baru Bisa Digunakan
Discussion about this post