DIALEKTIS.CO – Anggota DPRD Bontang, Bakhtiar Wakkang mengusulkan Pemerintah Kota (Pemkot) untuk mendorong terciptanya kemitraan antara perusahaan besar dengan para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Sebagai kota indusrti, menurut BW –sapaan akrabnya, Bontang memiliki potensi besar untuk menciptakan UMKM unggulan lewat program kemitraan tersebut.
Kata dia, salah satu potensi yang dapat didorong ialah membangun komunikasi dengan PT Energi Unggul Persada (EUP), selaku pabrik penghasil Crude Palm Oil (CPO) yang beroprasi di kawasan industri, Bontang Lestari.
Jelasnya, komunikasi yang dimaksud dapat berupa 5 persen hingga 10 persen hasil produksi CPO disalurkan kepada masyarakat, sebagai bentuk pemberdayaan UMKM.
“Bentuknya seperti home industri. Nanti label sertifikasi izin, desain produk, dan kehalalannya bisa dianggarkan di pemerintah,” ujarnya kepada awak media, Selasa (2/10/2021).
Jika konsep kerjasama antara industri dan UMKM itu dapat dijembatani oleh Pemerintah Kota. BW merasa yakin, perkenomian akan meningkat. Serta angka pengangguran dapat ditekan.
“Kalau 50 UMKM menyerap 5 karyawan, maka bisa mengurangi tingkat pengangguran. Sekaligus membantu pemerintah,” paparnya.
Untuk mewujudkan hal itu, tentu dibutuhkan komunikasi. Terlebih jika dapat didorong pembentukan Memorandum of Understanding (MoU) dengan pihak perusahaan.
Prinsipnya saling menguntungkan, sebab tetap dilakukan pembayaran dengan menggunakan anggaran pemerintah.
Kata BW, jika berjalan hal tersebut dapat menjadi sebuah terobosan yang selaras dengan visi dan misi Wali Kota dalam peningkatan UMKM.
Bukan hanya itu, harga minyak goreng di pasaran Bontang juga akan lebih murah. Karena tidak harus mengeluarkan biaya transportasi, dengan begitu Bontang pun memiliki prodak asli sendiri yang dapat dibanggakan.
“Jadi hal-hal sederhana itu bisa dilakukan Pak Basri Rase dalam menjalankan visi-misinya,” tutupnya. (Mir/Yud).
Discussion about this post