DIALEKTIS.CO – Ketua panitia seleksi (Pansel) Direksi BUMD Kaltim Muhammad Sa’bani umumkan nama-nama peserta yang dinyatakan lulus seleksi sebagai calon badan Pengawas Independen dan Direksi BUMD tahun 2021.
Ditandatangani pada Rabu (23/6/2021) oleh Muhammad Sa’bani dengan surat nomor 539/289/EKO tentang hasil akhir seleksi calon badan Pengawas Independen dan Direksi BUMD provinsi Kaltim tahun 2021.
Tidak hanya itu, pengumuman ini juga tertuang berdasarkan surat Gubernur Kaltim nomor 539/3144/Ek perihal Keputusan Kuasa Pemilik Modal (KPM) dan nama-nama calon Badan Pengawas Independen dan Direksi BUMD Provinsi Kaltim.
Pengumuman ini menampilkan enam BUMD di antaranya PT Ketenagalistrikan Kaltim, PT Migas Mandiri Pratama Kaltim, PT Jamkrida Kaltim, Perusda Bara Kaltim Sejahtera (BKS), Perusda Melati Bhakti Satya (MBS) dan Perusda Sylva Kaltim Sejahtera (SKS).
Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi II DPRD Kaltim Nidya Listiyono mengucapkan selamat kepada mereka yang terpilih.
“Pastinya mereka yang terpilih ini harus didasari dengan kapasitas dan kapabilitas,” ungkapnya dikonfirmasi, Kamis (24/06/2021).
Ia enggan berkomentar setelah ditanya setuju atau tidak terkait pilihan Gubernur tersebut, Tiyo tegas menyatakan bahwa dirinya tidak ada resistensi terhadap siapapun yang terpilih.
Mengingat, Komisi II tidak bisa melibatkan diri secara langsung saat proses seleksi berlangsung. Terbukti ketika pihaknya sulit meminta curriculum vitae para calon Direksi kepada pansel.
“Setidaknya kasih informasi terkait curriculum vitae mereka. Ini loh orang-orangnya biar kita tahu, jadi saya tidak ada resistensi terhadap mereka,” jelasnya.
Selanjutnya, Komisi II akan melakukan koordinasi dan memanggil badan Pengawas Independen dan Direksi BUMD Kaltim yang terpilih.
“Kita panggil dan lihat plan bisnis yang akan mereka bawa. Ke depan, kita komunikasikan untuk melakukan pertemuan dan memperkenalkan diri bahwa Komisi II ini mitra mereka,” terangnya.
Besar harapan Tiyo agar mereka yang terpilih bisa bekerja dengan hati dan integritas serta dapat meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Kaltim.
“Kita minta hasil yang positif, kita minta mekanisme kerja diperbaiki semua. Intinya bagaimana mereka bisa meningkatkan PAD Kaltim,” tegas Tiyo. (MFA/Yud)
Discussion about this post