DIALEKTIS.CO – Ratusan mahasiswa dan pelajar yang menamakan diri Aliansi Mahasiswa Pelajar Bontang (AMPB) menggelar panggung rakyat atau aksi menolak lupa 23 tahun reformasi, Kamis (20/5) Malam.
Teriakan hidup Mahasiswa, Hidup Rakyat, Hidup Perempuan yang berlawan pun dengan lantang terdengar di simpang Ramayana Bontang.
Mereka tampak menyalakan lilin, sebagai simbol solidaritas terhadap mereka yang gugur dalam perjuangan meruntuhkan Rezim Orde Baru saat itu.
Nurul, Koordinator Lapangan menegaskan selama 32 tahun Orde Baru dengan kepemimpinan otoriternya menjadi catatan buruk bangsa selama 75 tahun merdeka.
Kata dia, saat ini sudah 23 tahun reformasi berjalan namun dengan tegas mahasiswa masih menggugat negara untuk segera menuntaskan kasus pelanggaran HAM yang terjadi di masa lampau.
“Panggung rakyat ini diisi orasi politik, menyalakan lilin, pembacaan puisi dan akustik,” kata Nurul.
Saipul Akbar, salah satu Orator dari Gerakan Mahasiswa Indonesia (GMNI) Kota Bontang, dalam orasinya menyorot penuntasan sejumlah kasus pelanggaran HAM yang hingga kini masih saja meninggalkan tanya.
Selain itu, ia juga menaruh perhatian terkait persoalan kebebasan berpendapat dalam beberapa aksi-aksi terakhir yang mendapatkan tindakan intimidasi yang berujung kriminalisasi.
“Ternyata selama berada di era reformasi, negara ternyata semakin intimidatif. Penggusuran lahan, kriminalisasi petani dan keadilan bagi korban gugur dalam tragedi Trisakti tidak dipedulikan oleh negara,” ungkap Saipul.
Senada, orator lainya, Sadly Jaya dalam orasinya mengatakan bahwa janji Presiden Jokowi untuk menuntaskan luka pelanggaran HAM masa lalu masih menjadi kemunafikan luar biasa.
“Dari 2014 janji politiknya menyelesaikan kasus HAM tapi sampai saat ini tidak ada tindak lanjut, bahkan negara saat ini masih menjadikan rakyat sebagai korban kemunafikan negara,” tegas Sadly.
Dipenghujung aksi, seluruh pendemo menyatakan sikap terhadap negara dengan mengeluarkan tuntutan, yakni meminta agar segala kasus pelanggaran HAM yang ada di Indonesia diusut tuntas. Serta kepada aparat agar menghentikan represifitas terhadap gerakan Rakyat.
Untuk diketahui, Aliansi Mahasiswa Pelajar Bontang terdiri dari gabungan organisasi mahasiswa maupun individu mahasiswa. Adapun organisasi yang bergabung, yakni Bem se-Kota Bontang, HMI Bontang, GmnI Bontang, PMII Bontang, Sebimi, HMB Bontang, Kapasisbon dan Fosbon. (Rifky/Yud).
Discussion about this post