Dialektis.co – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan menyebut biaya rawat jalan empat penyakit yang menyedot biaya terbanyak di Kota Bontang.
Empat penyakit tersebut antara lain, autism, hipertensi, ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut), serta Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas.
“Kunjungan rawat jalan di Bontang paling banyak penyakit Autisme,” ungkap Kepala Cabang Utama BPJS Samarinda drg Adrielona, Jumat (28/11/2025).
Terangnya, selanjutnya selain empat penyakit tersebut. Penyakit yang tercover sebagai Penerima Bantuan Iuran (PBI) paling sering mendapatkan pelayanan berupa penyakit flu dan batuk.
“Semua jenis keluhannya pasien tercatat,” tambahnya.
Menyikapi hal itu Wali Kota Bontang Neni Moernaeni menganggap tingkat pelayanan kesehatan meningkat sebab seluruh warga ter-cover BPJS.
Kesadaran mereka untuk berobat tinggi itu patut diapresiasi. Sebab untuk menghindari adanya keterlambatan dalam penanganan penyakit.
“Karena gratis kan pasti ramai yang kontrol. Sembari kami upayakan untuk memaksimalkan Gerakan Masyarakat Sehat (Germas),” terang Neni.
Sebelumnya diwartakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang kembali tandatangani nota kesepakatan bersama BPJS di Rumah Jabatan Wali Kota, Jumat 28 November 2025. Pemkot mengalokasikan anggaran Rp24 miliar untuk pelayanan BPJS 54.000 peserta.
“Terakhir 2020 lalu, per 5 tahun memang melakukan pembaharuan MoU (Kesepakatan),” ungkap Neni.
Pemkot bakal mendorong lagi setiap perusahaan agar memastikan jaminan kesehatan BPJS bagi karyawannya.
Per November 2025, BPJS mencatat Pekerja Penerima Upah Badan Usaha atau perusahaan telah mengikutsertakan karyawannya sebanyak 70.931 peserta dalam pelayanan kesehatan.
“Setiap perusahaan yang ada di kota Bontang harus mengcover BPJS karyawannya,” tegasnya. (*)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Dialektis.co. Caranya dengan bergabung saluran Dialektis.co WhatsApp atau telegram di link https://t.me/+CNJcnW6EXdo5Zjg1 kemudian join.








Discussion about this post