DIALEKTIS.CO – Setelah lama konser musik vakum usai dihantam pagebluk Covid-19, Youth of The Future akhirnya sukses digelar. Festival musik yang menghadirkan musisi indie kenamaan itu dilaksanakan di Parking Lot Hotel Grand Equator, Bontang, Kalimantan Timur.
Festival musik indie perdana di Bontang itu cukup meriah dan penuh keseruan. Ada 5 pengisi acara dihadirkan. Selain musisi indie kenamaan Efek Rumah Kaca (ERK) dan Iksan Skuter, juga tampil musisi lokal Bontang seperti Anggie Sefyan, BXT Mob dan Jiva.
Anggie Sefyan yang berkolaborasi dengan Taman Musik menjadi pembuka kegiatan. Ia membawakan sekitar 3 lagu dan cukup sukses memanaskan suasana. Setelahnya, dilanjut musisi lokal lain, BXT MOB. Musisi beraliran hip hop itu juga membawakan sekitar 3 lagu.
Jiva menjadi band pembuka terakhir sebelum masuk ke pengisi acara utama. Band yang pernah mengikuti ajang Levi’s Band Hunt 2019 itu membawakan sekitar 4 lagu, salah satunya lagu andalan mereka berjudul Sorai Semesta.
Festival musik Youth of The Future semakin meriah ketika Iksan Skuter mulai naik ke atas panggung. Musisi asal Malang, Jawa Timur itu membawakan sejumlah lagu-lagu andalannya. Seperti Bingung, Pulang, Rindu Ayah, Jangan Seperti Bapak dan Rindu Sahabat.
Lagu-lagu yang dibawakan Iksan cukup niche lantaran banyak mengangkat isu soal kehidupan sosial dan membicarakan eksistensi manusia, namun audiens terlihat menikmati dengan berdendang bersama.
“Kalau mendengar Bontang pasti mengetahui kalau ada perusahaan besar. Baik itu gas, pupuk, dan batu bara. Tetapi dalam satu daerah kan tidak hanya itu yang ditonjolkan. Panggung-panggung seni harusnya juga dikembangkan,” kata Ikshan ditemui usai manggung.
Sebagai pamungkas kegiatan ini, ERK hadir sebagai peformer terakhir. Band yang digawangi Cholil Mahmud, Poppie Airil, Akbar Bagus Sudibyo, dan Reza Ryan itu sukses membakar antusiasme audiens dengan lagu-lagu mereka. Terlebih ketika ERK melantunkan lagu-lagu andalan seperti Desember, Seperti Rahim Ibu, Di Udara, Sebelah Mata dan Lagu Cinta Melulu.
Vokalis sekaligus gitaris ERK, Cholil Mahmud mengatakan, setelah 20 tahun lebih berkarya, ini kali perdana mereka manggung di Bontang. Ia merasa cukup terkesima menyaksikan antusiasme Pendengar ERK atau Penerka– sebutan penggemar ERK–, di Bontang.
“Sebenarnya sudah siap dengan konsekuensinya, ada penonton atau tidak. Tapi ketika datang, teman-teman luar bisa. Kami sedang di Bontang,” ujar Cholil ditemui usai manggung.
Sebagai informasi, ERK adalah grup musik asal Jakarta. Mereka dikenal oleh para pecinta musik di Indonesia karena lagu-lagunya banyak menyentuh dan memotret keadaan sosial masyarakat di seluruh tingkatan.
Misalnya, ketika mereka menyindir tren lagu mendayu dalam “Cinta Melulu”. Menceritakan kematian pegiat hak asasi manusia, Munir, lewat “Di Udara”. Atau menyingkap cerita kelam penghilangan aktivis pada “Hilang”.
Sebelumnya, Ketua Pelaksana Youth of The Future, Febri KJ berharap festival musik ini bisa menjadi pembuka bagi kegiatan serupa di masa mendatang. Ia menyoroti masih terbatasnya ‘panggung’ disediakan bagi musisi untuk tampil di Bontang. Ia pun berharap musisi lokal kelak bakal lebih bersemangat berkarya, pun masyarakat turut menghargai karya mereka dengan bersedia membeli tiket untuk menyaksikan penampilan musisi.
“Semoga ke depan akan hadir terus kegiatan seperti ini. Anak muda bisa jadi inisiator. Musisi bisa hidup dari karyanya, masyarakat pun apreasi karya itu dengan membeli tiket,” jelasnya.
Febri juga mengatakan, kegiatan ini terlaksana berkat kolaborasi apik yang terjalin antara Inbis Permata Bunda dengan PT Pupuk Kalimatan Timur (Pupuk Kaltim) dan PT Kaltim Parma Industri (KPI). Dia mengatakan perusahaan mendukung penuh kegiatan kreatif dan kepenudaan di Bontang.
“Kami terima kasih juga dengan bantuan perusahaan. Semoga kerja sama baik ini ke depan bisa terus terjalin,” tandasnya. (*)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Dialektis.co. Caranya dengan klik link https://t.me/+CNJcnW6EXdo5Zjg1 kemudian join. Agar lebih mudah instal aplikasi telegram dulu di ponsel Anda.
Discussion about this post