DIALEKTIS.CO – Polres Bontang akhirnya berhasil mengungkap kasus perampokan Toko Telur Mama Anjas, Jalan KS Tubun, Tanjung Laut, sekitar wilayah Pasar Taman Rawa Indah (Tamrin), Kota Bontang. Pelaku ternyata mantan anak buah korban.
Diketahui, sebab minimnya bukti Polisi sempat kesulitan mengendus identitas pelaku, kasus curas yang menarik perhatian publik di penghujung bulan Ramadan 1442 H atau sekira 6 bulan lalu tersebut.
“Saat ditangkap dia bawa parang,” kata Kapolres Bontang AKBP Hamam Wahyudi didampingi Kasat Reskrim Iptu Asriadi, saat rilis di Makopolres, Senin (11/10/2021).
Diungkapkannya, jejak kejahatan Sukri (52) justru terungkap dari kasus lain. Yakni, pencurian ponsel dan dompet di dalam mobil di area Jalan Ir H Juanda, Bukit Indah.
Baca Juga: Pedagang Ditodong Badik, Saksi Ikut Panik Malah Telpon Pemadam
Saat itu aksinya terekam CCTv, polisi pun mengenali kendaraan pelaku dan berhasil melacak keberadaannya. Hingga berhasil diciduk pada Minggu (10/10/2021) sekira pukul 15.00, saat melintas di simpang Jalan Brigjend Katamso, depan RS Yabis.
Menariknya lagi, pelaku bukanlah penjahat baru. Belakangan diketahui, ia merupakan residivis kasus pembunuhan di Makassar dengan vonis penjara 15 tahun dan bebas 2014. Saat itu, Sukri hanya menjalani hukuman 7 tahun, lantaran bebas bersyarat.
Bahkan dari hasil penyelidikan, Polisi mengungkap dua jejak kejahatan lain yang dilakukan Sukri. Yakni, curanmor di simpang Lengkol Tanjung Laut dan curanmor di Tanjung Limau.
“Kami masih kembangkan TKP lain. Termasuk kemungkinan keterlibatan pihak yang membantu kejahatannya,” ujarnya.
Saat diminta menunjukkan barang bukti, Sukri sempat berupaya kabur dengan melawan petugas sehingga dihadiahi timah panas oleh Tim Rajawali Polres Bontang di bagian betis kanan dan kiri.
Sementara, dihadapan awak media warga Marangkayu itu mengakui tahui betul kondisi Toko Telur Mama Anjas lantaran pernah bekerja di sana, kurang lebih selama dua bulan.
“Ia, memang saya tau. Kalo sore banyak uangnya,” ucap Sukri.
Lebih lanjut Sukri, berdalih kondisi ekonomi menjadi latar belakang tindak kejahatan itu ia lakukan.
Ia pun mengaku sengaja memilih melancarkan aksinya saat pedagang hendak berbuka puasa, jelang azan magrib berkumandang. Sebab keadaan relatif sepi, sehingga dapat dengan mudah melarikan diri. (Yud/DT).