DIALEKTIS.CO – Pasca kepastian akan ditutupnya Universitas Trunajaya (Unijaya) setelah dinyatakan gagal memenuhi standar administrasi dan akademik yang ditetapkan pemerintah pusat.
Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni tidak tinggal diam melihat nasib mahasiswa Unijaya yang akan terdampak.
Skema penyelamatan terus dibahas bersama Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti), agar para mahasiswa tetap dapat melanjutkan pendidikan mereka.
Opsi yang ditawarkan, yakni pengalihan mahasiswa ke perguruan tinggi atau melakukan merger dengan salah satu kampus swasta di Bontang.
Jelasnya, opsi untuk memindahkan mahasiswa ke perguruan tinggi mengalami kendala. Karena di Bontang tidak ada Universitas lain. Pasalnya, mahasiswa harus ditransfer pada jurusan yang sama.
Opsi lain yang memungkinkan agar salah satu perguruan tinggi swasta yang ada di Bontang dilebur.
“Jadi sebelum Unijaya ditutup, diambil dulu mahasiswanya,” ujarnya Neni.
Terkait hal itu, Neni mengusulkan agar Sekolah Tinggi Teknologi Industri Bontang (STTIB) ditingkatkan statusnya menjadi universitas.
Ia mendorong pembukaan program studi baru, seperti hukum dan ekonomi, untuk menampung mahasiswa Unijaya yang terdampak.
Rencana merger maupun transformasi institusi ini dinilai sebagai solusi strategis demi menyelamatkan hak pendidikan mahasiswa Unijaya. Neni berharap upaya penyelamatan tersebut dapat segera direalisasikan.
“Dibentuk prodi ekonomi dan hukum, supaya mahasiswa Unijaya bisa ditransfer. Nanti STTIB bisa jadi Universitas Yabis. Nah itu ya saya tawarkan, supaya masalah ini selesai,” pungkasnya.(*).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Dialektis.co. Caranya dengan bergabung saluran Dialektis.co WhatsApp atau telegram di link https://t.me/+CNJcnW6EXdo5Zjg1 kemudian join.
Discussion about this post