DIALEKTIS.CO, Bontang – Permasalahan Stunting menjadi perhatian semua pihak. Bahkan dibutuhkan inovasi untuk menyelesaikan permaslahan tersebut. Wakil Wali Kota (Wawali) Bontang, Najirah mengatakan, pemerintah dan perusahaan akan terus bersama memetakan dan membantu ‘menjemput bola’ pada penanganan stunting.
“Angka stunting mencapai 21 persen ditahun 2023. Bagaimana angka penurunan stunting mencapai 14 persen,” kata Najirah yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Bontang,Rabu (1/3/2023).
Najirah mengatakan, pihaknya telah memetakan perusahaan dalam membantu penurunan stunting. Seperti di Kelurahan Loktuan, Kelurahan Guntung akan ditangani perusahaan di dekat wilayah tersebut, dan Kelurahan Berbas di tangani perusahaan sekitar.
“Semua akan dilibatkan termasuk Kodim pun juga ikut dalam penanganan stunting sebagai pendamping,” terangnya.
Dari hasil kunjungan ke Kabupaten Sumedang, Bontang akan meniru Sumedang sebagai wilayah percontohan penurunan stunting.
“Di Sumedang angka stunting 32 persen bisa turun menjadi 8,27 persen. Nah, dari situ Strategi apa saja yang bisa diikuti,” bebernya.
Politisi PDI Perjuangan itu akan mendorong masyarakat datang ke Posyandu, agar data semakin valid.Dengan mencontoh cara pengelolaan data mengenai stunting, maka akan dapat memetakan sebaran stunting secara detail di semua wilayah di Kelurahan Bontang.
“Dengan data stunting yang valid, semua pihak akan secara bersama dalam penanganan stunting di wilayah sebaran yang tinggi. Itu yang perlu kita contoh dalam penanganan penurunan stunting,” imbuhnya. (*)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Dialektis.co. Caranya dengan klik link https://t.me/+CNJcnW6EXdo5Zjg1 kemudian join. Agar lebih mudah install aplikasi telegram dulu di ponsel Anda.
Discussion about this post