Transparansi digital menjadi kebutuhan dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik di era kekinian. Transparansi dalam artian keterbukaan tersebut dapat dilakukan dengan memanfaatkan layanan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.
Hal tersebut tampaknya benar-benar dipahami dengan baik oleh Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Bontang, ditunjukkan dengan beragam inovasi pelayanan berbasis teknologi digital yang menunjang akuntabilitas dan transparansi.
Kepala Bapenda Bontang, Sigit Alfian menyatakan pihaknya terus berupaya mengupgrade kemampuan agar tidak tertinggal dengan perkembangan zaman yang telah memasuki era industry 4.0 (four point zero).
Sigit begitu menyadari semua hal sedang mengarah ke digitalisasi. Kata dia, termasuk tren pembayaran non tunai. Dengan semakin berkembangnya e-money, seperti aplikasi gopay, ovo, dana, dan sejumlah aplikasi lain.
“Kami (Bapenda) juga terus berbenah menanggapi perkembangan zaman. Salah satunya dengan memulai sistem aplikasi PBB Bontang Etam, dengan aplikasi ini wajib pajak bisa bayar pajak dengan mudah. Hanya lewat smartphone,” ujarnya saat ditemui beberapa waktu lalu.
Aplikasi PBB Bontang Etam ini sesuai dengan slogan Bapenda yaitu membayar pajak semudah isi pulsa. Kedepan pihaknya akan menghadirkan sejumlah aplikasi serupa, sehingga nantinya semua jenis pajak dapat dilakukan pembayaran melalui aplikasi.
Sigit menegaskan, kedepan ia berkeinginan mewujudkan semua transaksi pajak di Kota Taman terkoneksi dalam satu jaringan yang dapat dikontrol secara real time. Sehingga lebih transparan dan dapat diakses langsung oleh wajib pajak.
“Bisa diakses di setiap restoran dan cafe di Kota Bontang,” harapnya.
Menurutnya, Bontang memiliki potensi cepat untuk mengakleserasi diri dengan perkembangan era 4.0, terlebih masyarakat Bontang terbilang sangat modern. Terbukti dengan cukup tingginya penggunaan dan pemanfaatan internet disegala sektor.
Dengan semangat beragam inovasi yang terus Bapenda upayakan tersebut. Sigit berharap kesadaran wajib pajak dan meningkatnya kepercayaan masyarakat pada pengelolaan pajak, serta berujung pada meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) Bontang.
“Nama programnya jujur. Jika ini berjalan sesuai rencana saya percaya PAD akan naik. Pengusaha jujur, Pemerintah jujur tidak ada yang disembunyikan serba transparan,” pungkasnya. (Yud/DT).