DIALEKTIS.CO – Dihadapan ratusan guru yang terhimpun dalam Persatuan Guru Swasta (PGS) Kota Bontang, Rabu (16/10/2024). Calon Wakil Wali Kota nomor urut 4 Agus Haris menjanjikan tiga program khusus benahi sektor pendidikan.
Politisi Gerindra yang dikenal berlatar mantan tenaga pendidik ini menilai aksesibilitas pendidikan di Kota Bontang masih terbilang rendah. Terlebih pada sejumlah sekolah swasta.
Agus Haris pun meyakinkan bersama Neni Moerniaeni dirinya telah menyiapkan tiga program strategis kepala daerah jika memenangkan Pilkada 27 November mendatang.
Pertama, adalah kesejahteraan guru swasta. Agus Haris menyebut uang yang didapatkan guru di Kota Bontang saat ini jauh dari harapan mereka.
“Kalau kita hitung, pendapatan dari sekolahnya kan jauh dari upah minimum provinsi,” ujarnya.
Kedua, perhatian lebih bagi guru yang mengajar siswa berkebutuhan khusus (difabel).
Padahal anak-anak berkebutuhan khusus di Kota Bontang tidak sedikit. Karena itu dia berjanji akan memperhatikan masalah ini.
“Insya Allah, jika kami terpilih, akan siapkan guru-guru yang dapat mentransfer ilmu kepada siswa berkebutuhan khusus,” janji dia.
Pemerintah akan mengadakan pelatihan berkala bagi guru yang mengajarkan anak-anak berkebutuhan khusus. Hal ini dinilai sangat penting, agar setiap sekolah memilik tenaga yang terampil menangani secara khusus.
Ketiga, perlu dibenahi sarana dan prasarana sekolah swasta. Terlebih, jumlah sekolah swasta di Kota Bontang lebih banyak ketimbang sekolah negeri.
“Artinya yang mempersiapkan pondasi sumber daya anak-anak kita ini, 60 persen ada di sekolah swasta,” tuturnya.
Masih kata Agus Haris, pemerintah harus hadir dan bertanggung jawab untuk memenuhi hak para pelajar dan pengajar termasuk sekolah swasta.
Lebih jauh, menanggapi permintaan guru swasta yang meminta pemerintah daerah menyiapkan insentif bagi mereka. Agus Haris meyakinkan hal itu akan direalisasikan.
“Soal NUPTK dan Masa Kerja juga akan kita rubah supaya itu mudah yang penting guru swasta itu diakui oleh yayasan,” tukasnya.
Agus Haris menandaskan, bukan lagi waktunya untuk mempersulit tenaga pendidik. Sebab, mereka adalah pencetak generasi untuk masa depan bangsa.
“Mereka (guru swasta) adalah individu-individu yang mulia, untuk mengejawantahkan etika dan kemanusiaan,” ucapnya.
Melihat gemuknya postur APBD 2024 yang mencapai Rp2,8 triliun dan kemudian meningkat di APBD-P 2024 menjadi Rp3,3 triliun. Harusnya program benani sektor pendidikan ini dapat berjalan maksimal.
Agus Haris pun optimis program perhatian bagi sekolah swasta ini dapat ia tunaikan. Pasalnya, dengan alokasi APBD 20 persen, dana yang harus keluar untuk pendidikan saja mencapai Rp660 miliar.
“Saat ini dengan porsi sebesar itu ternyata masih banyak yang perlu kita benahi. Itu yang akan kita lakukan,” pungkas Agus Haris. (*).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Dialektis.co. Caranya dengan bergabung saluran Dialektis.co WhatsApp atau telegram di link https://t.me/+CNJcnW6EXdo5Zjg1 kemudian join.
Discussion about this post