DIALEKTIS.CO – Seorang pegawai Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIA Samarinda keringat dingin hingga nyaris kabuar saat hendak disuntik vaksin Covid-19 di Gedung Rutan, Kota Samarinda, Kamis (15/04/2021).
Petugas tersebut tampak terpaksa memberanikan diri lantaran program pemerintah. Ketika hendak mendekat area pemberian vaksin, ia itu terus disoraki rekan sejawatnya. Petugas yang dikenal ramah itu jadi tertawaan saat ketahuan phobia jarum suntik.
Ketika duduk di kursi saat proses penyuntikan, ia terus dipegangi tiga temannya. Saat jarum suntik mendekat, berkali-kali dia bangkit dari duduknya dan mencoba kabur, tapi dihadang.
Dia kemudian diminta untuk tutup mata agar tidak melihat jarum suntik dan terus dipeluk temannya agar tetap duduk di kursi.
“Iya saya sejak kecil memang takut kalau urusan suntik menyuntik begini mas,” ujarnya dengan wajah tegang usai menerima vaksin.
Vaksinasi ini merupakan tahap pertama bagi para petugas pemasyarakatan, sebaga upaya untuk dapat menciptakan herd immunity para petugas. Pasalnya, petugas berhadapan langsung dengan ribuan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) setiap harinya.
Kepala Rutan Alanta Imanuel Ketaren menyatakan pelaksanaan vaksinasi ini bekerja sama dengan Puskesmas Bengkuring di bawah kepemimpinan dokter Tiori Karo Karo.
Sejumlah 73 orang petugas pemasyarakatan menerima vaksin corona produksi sinovac, 3 di antaranya tidak bisa menerima karena alasan kesehatan.
“Luar biasa antusias para petugas kami menerima vaksin hari ini, terbukti hampir seluruh petugas hadir. Bahkan yang piket malam pun rela menunggu hingga pagi untuk menerima vaksin,” ucap Alanta.
Alanta pun sangat bersyukur vaksinasi bagi petugas rutan berjalan sukses. Ia menyampaikan akan segera menjadwalkan vaksinasi bagi warga binaan.
Upaya vaksinasi tidak menghentikan pihak rutan menyerukan untuk mematuhi protokol kesehatan.
Seperti yang di sampaikan dokter Poliklinik Rutan Samarinda Rita Rosadi saat pelaksanaan vaksin berlangsung.
“Vaksinasi covid merupakan upaya dari pencegahaan dan pemutus rantai penularan Covid19. Dengan di vaksin minimal kita sudah mendapatkan kekebalan terhadap virus covid, walaupun demikian kita harus tetap menjalani 4M sebagai protokol kesehatan. Karena setelah di vaksin tidak serta merta antibodi langsung terbentuk,” jelas Rita Rosadi.
Sekedar diketahui, vaksinasi telah dilakukan secara bergulir di Rutan Samarinda ini.
Diketahui sebelumnya rutan sudah melakukan vaksin tahap satu dan tahap dua bagi tenaga kesehatan rutan serta warga binaan lansia. (Red/Yud).
Discussion about this post