Dialaktis.co – Warga mulai mempertanyakan kelanjutan patroli jam wajib belajar malam di Kota Bontang.
Hal itu mencuat, menyusul ramainya temuan bungkus komix di taman Jalan Awang Long yang beredar di media sosial.
Temuan bungkus obat batuk itu pun ramai mendapat tanggapan warganet. Diduga, hal itu merupakan bekas mabuk oplosan anak usia sekolah.
“Mana nih patroli wajib belajar 19.00-20.00 apa kah diawal saja,” komentar akun @Badang-46, salah satu warganet, Selasa (29/7).
Warga turut mempertanyakan keseriusan Satpol PP, selaku OPD terkait dalam menjalankan patroli, pelaksanaan program Pemkot Bontang tersebut.
Sebelumnya diwartakan pada bulan Pebruari 2025 lalu, Pemerintah Kota Bontang resmi mengaktifkan jam belajar pada malam hari tepatnya dimulai pukul 19.00 Wita hingga 21.00 Wita.
Kebijakan itu diambil setelah Wali Kota Neni Moerniaeni dan wakilnya Agus Haris dilantik dan masuk program prioritas 100 hari kerja.
Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni mengatakan, jam wajib belajar ini bukan program baru. Pada periode pertamanya program ini sempat berjalan yang bertujuan untuk menciptakan linkungan kondusif anak belajar.
Aktivitas itu juga meyakini bisa menghindarkan anak-anak Bontang dari kegiatan negatif. Untuk mensukseskan program ini, Neni berharap peran guru dan orang tua ikut pro aktif.
“Orang tua akan jauh bisa mengkontrol anaknya. Jadi pukul 19.00 Wita sampai 21.00 mereka wahib belajar baik dirumah,” ucap Neni.
Lebih lanjut program belajar di malam hari ini juga bisa menjadi pelopor disiplin bagi anak sekolah. Dimana mereka tertib untuk tetap menuntut ilmu serta tidak berkeliaran di luar rumah.
Saat program ini sukses berjalan tentunya dapat berdampak baik bagi masa depan Kota Bontang. Kemudian dapat melahirkan calon pemimpin dari modal kedisiplinan.
Dalam mensukseskan program ini Satpol-PP juga disiagakan melakukan patroli.
“Manfaatnya akan banyak sekali. Untuk itu penting kolaborasi dan pengawasan,” pungkasnya kala itu. (*).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Dialektis.co. Caranya dengan bergabung saluran Dialektis.co WhatsApp atau telegram di link https://t.me/+CNJcnW6EXdo5Zjg1 kemudian join.
Discussion about this post