Siaga 24 jam, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkartan) Kota Bontang memberikan pelayanan secara gratis kepada masyarakat, baik kegiatan pemadaman kebakaran maupun kegiatan penyelamatan.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Operasional, Ahmad Rivani Kepada reporter dialektis.co saat ditemui di Markas Komando Disdamkartan, Jumat (16/10) Pagi.
Diungkapkan Rivani, terkait penyelamatan. Hingga pekan ketiga Oktober 2020, pemusnahan sarang tawon masih menjadi yang paling sering ditangani. Disusul evakuasi ular cobra dan piton.
“Hingga 16 Oktober untuk evakuasi sarang tawon ada 72 kejadian, dan evakuasi ular cobra atau piton sebanyak 43 kali,” ungkapnya.
Kegiatan penyelamatan bukan tanpa risiko, sebab itu safety bagi petugas dan masyarakat sekitar selalu dikedepankan sebelum bertindak. Seperti pemusnahan sarang tawon, petugas wajib menggunakan alat pelindung diri (APD) dan mempersiapkan peralatan.
Kata dia, saat memungkinkan sarang tawon akan langsung dibakar ditempat. Tetapi jika tidak, maka pihaknya terlebih dahulu menggunakan cairan semacam disinfektan untuk mengusir tawon lalu meghancurkan sarangnya.
“Wajib pakai APD. Seperti baju pelindung, sarung tangan, topeng dan lainnya,” jelasnya.
Sedangkan penanganan ular, jika ular jenis cobra maka petugas penyelamatan diwajibkan menggunakan tongkat khusus untuk menangkap ular dan wajib mengenakan kaca mata untuk antisipasi semburan racun cobra.
Rivani pun menghimbau kepada masyarakat agar jangan ragu-ragu melapor jika ada kejadian kebakaran atau kejadian yang membutuhkan penyelamatan.
“Kita siap kapanpun jika dibutuhkan, tapi benar jangan telpon hanya mengerjai kami. Takutnya nanti ketika ada kejadian kami tidak merespon karena sudah sering dikerjai lewat telepon,” katanya.
Sekedar informasi, sepanjang tahun 2019 Disdamkartan melakukan pemusnahan 111 sarang tawon, 58 kali evakuasi ular cobra/piton, evakuasi buaya 8 kasus, evakuasi monyet dan biawak masing-masing 3 kali, evakuasi anjing liar 1 kali dan evakuasi kucing terjebak di pohon atau atap rumah sebanyak 15 kali.
Sedangkan pada tahun 2020, hingga Oktober selain pemusnahan puluhan saramh tawon dan evakuasi ular tersebut. Disdamkartan juga telah melakukan beragam tindakan penyelamatan berupa, evakuasi kucing 2 kali, evakuasi pelepasan cincin di jari sebanyak 2 kali, evakuasi monyet 3 kali, biawak 1 kali, penyemprotan disinfektan dilakukan sebanyak 3 kali dan penyelamatan anak terkunci di dalam mobil satu kali. (Ajis/Yud).
Discussion about this post