DIALEKTIS.CO – Keluhan pedagang soal mahalnya sewa stand di acara Bontang Animal Fest yang akan digelar di Stadion Bessai Berinta pada 16 hingga 22 September mendatang yang berkisar Rp 2.750.000 langsung ditanggapi Ketua Masyarakat Sadar Wisata (Massata) Kota Bontang, Eko Satrya.
Eko meyakinkan dari sisi manajemen event, acara ini akan dikemas secara berkualitas. Hal ini yang turut mempengaruhi besaran biaya sewa stand tenda.
“Kita ingin event ini berkualitas. Kalau hanya berharap yang datang untuk lihat binatang ya, paling hanya pencinta animal. Sebab itu kita kemas serius, seperti mendatangkan artis Hijau Daun. Yakinlah, itu bakal balik modal,” ujarnya kepada Redaksi Dialektis.co, Senin (4/9/2023).
Ditanya terkait alokasi anggaran pemerintah, Eko menjelaskan hal itu dialokasikan untuk mengcover tenda dan stand gratis untuk puluhan mitra kerja dan undangan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkartan) dari sejumlah daerah se-Kalimantan Timur.
Seperti diketahui, pada kegiatan ini Disdamkartan Bontang menjadi tuan rumah acara. Ratusan personil korps satria biru dipastikan akan berkumpul di kota taman dalam event ini dan tentunya perlu difasilitasi dengan baik.
“Semua kita gunakan untuk meningkatkan daya tarik. Sehingga pengunjung meningkat, dampaknya untuk UMKM penyewa tenda juga. Sistem simbiosis mutualisme dari pelaku usaha UMKM lah,” tuturnya.
Lebih jauh, Eko menyakinkan dari sisi manajemen event kegiatan ini setidaknya harus dinilai dari tiga aspek. Pertama, ada standarisasi acara yang digelar selama 7 hari ini tentu menimbulkan biaya oprasional yang tidak sedikit, menurutnya tidak adil jika disamakan dengan event lain.
Kedua, secara kemasan karena waktunya panjang. Maka acara disusun agar tidak membosankan, sehingga mendorong pengunjung untuk datang secara berulang. Ketiga, dari sisi partisipan. Kegiatan ini turut melibatkan pengisi acara, panitia pelaksana dan sejumlah pihak, serta menimbulkan biaya oprasional yang cukup besar.
Terpisah, Kepala Disdamkartan Kota Bontang, Amiluddin menyatakan terkait penentuan besaran biaya sewa stand pelaku UMKM sepenuhnya menjadi ranah Event Organiser (EO) atau pihak ketiga selaku pelaksana kegiatan.
Namun begitu, dikonfirmasi terkait keluhan pedagang terkait biaya sewa yang dinilai mahal. Amiluddin menyangkal. Menurutya tarif sewa yang diberlakukan sudah sepadan dengan bentuk durasi serta beragam acara yang disuguhkan.
“Kalau kemahalan harusnya kosong penyewa. Ini malah saya dapat kabar, lapak stand sudah habis terisi. Jadi bahasa mahal itu relatif, buktinya banyak kok pelaku UMKM yang mampu sewa,” bebernya.
Lebih jauh Amiluddin menyampaikan pihaknya terlah berpesan kepada EO pelaksana untuk mendahulukan stand bagi pelaku usaha lokal. Ia menyakinkan, hampir semua pemilik stand merupakan UMKM lokal.
Sebelumnya, ramai di media sosial sejumlah pelaku UMKM mengeluhkan biaya sewa stand event ini. Pedagang beralasan kegiatan ini masuk dalam kalender 77 event garapan Pemkot Kota Bontang, sehingga diharap dapat memberi kelonggaran biaya agar pelaku usaha kecil dapat ikut ambil bagian dalam acara ini. (*)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Dialektis.co. Caranya dengan klik link https://t.me/+CNJcnW6EXdo5Zjg1 kemudian join. Agar lebih mudah install aplikasi telegram dulu di ponsel Anda.
Discussion about this post