PERSETERUAN China Vs India terkait sengketa perbatasan di wilayah dataran tinggi Ladakh, Himalaya dikabarkan kembali memanas. Bahkan, Senin (7/9) kedua pihak saling menuduh ada tindakan provokatif bersenjata.
Militer China menyatakan tentaranya “dipaksa untuk mengambil tindakan balasan”, meskipun tidak jelas siapa mereka. Namun India menolak tuduhan tersebut dan balik menuduh pasukan China.
Militer India mengatakan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) mencoba mendekati posisi India dan menembakkan beberapa peluru ke udara dalam upaya untuk mengintimidasi pasukannya sendiri.
“Pada tahap apa pun tentara India tidak melanggar Garis Kontrol Aktual (LAC) atau menggunakan cara agresif apapun, termasuk menembak,” kata pernyataan dari militer India, sebagaimana dilalansir dalam alaman CNBC Indonesia.
Jika saling tuduhan penembakan benar terjadi, ini akan menjadi yang pertama kali dalam 45 tahun penembakan dilakukan di sana.
Perjanjian tahun 1996 antara kedua negara melarang penggunaan senjata api dan bahan peledak dari Garis Kontrol Aktual (LAC), sebagaimana diketahui perbatasan yang disengketakan, meskipun tentara telah bentrok di sana sebelumnya.
Menurut media pemerintah China Global Times, pasukan India telah “secara ilegal melintasi LAC ke wilayah pegunungan Shenpao dekat tepi selatan Danau Pangong Tso”, mengutip kolonel senior Zhang Shuili, juru bicara PLA.
Tindakan India “secara serius melanggar kesepakatan terkait yang dicapai oleh kedua belah pihak, memicu ketegangan di kawasan dan sifatnya sangat keji”, kata Zhang.
Tetapi pernyataan India menambahkan bahwa tentara “berkomitmen untuk menjaga perdamaian”, menambahkan bahwa mereka juga “bertekad untuk melindungi integritas dan kedaulatan nasional dengan segala cara”.
Zhang juga meminta pihak India untuk “segera menghentikan gerakan berbahaya, menarik personel yang melintasi LAC dan menghukum orang yang melepaskan tembakan provokatif”.
Konfrontasi yang tegang itu terjadi hanya satu hari setelah militer India memberitahu pejabat China tentang laporan bahwa ada lima warga sipil India yang diculik oleh pasukan China dari daerah dekat perbatasan yang disengketakan.
Ketegangan meningkat pada bulan Juni ketika 20 tentara India tewas dalam pertempuran sengit dengan pasukan China. Outlet media lokal kemudian mengatakan bahwa tentara telah “dipukuli sampai mati”.
Pada Agustus, India menuduh China memprovokasi ketegangan militer di perbatasan dua kali dalam satu minggu. Kedua tuduhan itu dibantah oleh China, yang mengatakan bahwa masalah perbatasan “sepenuhnya” adalah kesalahan India.
LAC sendiri dibatasi dengan buruk. Keberadaan sungai, danau, dan lapisan salju membuat garis bisa bergeser.
Para prajurit di kedua negara, mewakili dua tentara terbesar di dunia, bertatap muka di banyak titik. India menuduh China mengirim ribuan pasukan ke lembah Galwan di Ladakh dan mengatakan China menduduki 38.000 km persegi wilayahnya.
Beberapa pembicaraan dalam tiga dekade terakhir juga gagal menyelesaikan sengketa perbatasan. Sebagai informasi, China dan India hanya pernah berperang satu kali, yakni pada tahun 1962. (*).
Discussion about this post