INFORMASI agar penggunaan masker berbahan kain scuba dan juga buff tak digunakan lagi karena dinilai kurang efektif mencegah penularan Covid-19 beredar dengan cepat di tengah-tengah masyarakat.
Dikonfirmasi mengenai hal itu, Wakil Direktur Pelayanan Medis RSUD Taman Husada Bontang dr. Toetoek Pribadi mengatakan belum mengetahui dengan pasti tentang larangan tersebut. Namun ia meyakinkan saat ini Kota Bontang belum menerapkan larangan serupa.
“Belum ada larangan, paling tidak saat ini semua bermasker dulu. Karena itu bisa melindungi kita dan orang lain,” ujarnya saat ditemui di sela-sela acara launching gerakan belanja tiap hari di Pasar Tamrin, Rabu (24/9).
Meski begitu, Toetoek menyarankan jika menggunakannya sebaiknya dilapis kain atau tisu. Menurutnya, penggunaan masker kain sedikit lebih baik asalkan rajin diganti.
“Sebetulnya yang standar itu masker medis. Tapi kalau pake masker kain juga ngak papa selama dalam rentang waktu tertentu (3 jam) harus ganti,”
“Sebuah kesalahan, dia punya masker satu lalu dipakai sampai satu Minggu. Kalau kita ke Pasar, pulang ya ganti jangan dipake lagi,” jelasnya.
Sementara, meski belum ada larangan penggunaan masker berbahan kain scuba. Sejumlah pedagang masker di Kota Taman sudah mulai mengeluh dengan mulai menurunnya penjualan sejak informasi tersebut beredar luas.
Salah satu pedagang masker di Jalan Bhayangkara, Roni (29) mengaku penurunan jumlah pembeli masker jenis scuba drastis terjadi dalam sepekan belakangan.
“Terlanjur stok banyak mas, ini aja sudah mulai banting harga jadi Rp 5 ribu. Sebelumnya kita jual Rp 10 ribu,” tuturnya.
Hal senada dikatakan, pedagang masker lainnya, Farid. Dirinya menyebut penurunan penjualan masker jenis scuba sangat terasa, padahal sebelumnya masker jenis itu merupakan dagangan paling diminati pembeli.
Meski begitu menurutnya penurunan penjualan tersebut tidak sepenuhnya karena beredarnya informasi larangan penggunan. Namun juga akibat makin maraknya pasar-pasar daring yang juga ikut menjajakan masker. (Yud/DT).
Discussion about this post