Dialektis.co – Wakil Ketua Komisi C DPRD Bontang, Muhammad Sahib, mendesak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) untuk segera menegur kontraktor pemasang bollard di trotoar Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Api-Api.
Pasalnya, tiang-tiang tersebut sudah terlihat goyang padahal belum lama dipasang.
Menurut Sahib, kerusakan tersebut terjadi akibat kesalahan metode pemasangan yang dilakukan kontraktor.
“Boleh dicek di kota lain, Jogja, Semarang, Jakarta, semuanya pakai angker ball, bukan dynaball,” katanya, Senin (16/6).
Politisi NasDem itu menilai dengan metode yang keliru tersebut, bollard takkan tahan lama.
Perkiraannya, hanya dalam waktu 6 bulan, besi penyangga akan mulai terlepas satu per satu.
Karena itu, Sahib mendesak Dinas PUPRK segera mengambil langkah konkret untuk meminta pertanggungjawaban pihak pelaksana proyek.
Tak hanya itu, ia juga menyoroti lemahnya pengawasan proyek.
Menurutnya, PUPRK harus menunjuk konsultan pengawas yang benar-benar bekerja sejak awal, bukan datang di akhir proyek untuk formalitas serah terima.
“Kalau datangnya cuma pas akhir, itu pengawas yang salah,” kritiknya.
Menanggapi hal itu, Kabid Bina Marga PUPR Bontang, Anwar Nurddin, menjelaskan bahwa pihaknya telah menerima laporan mengenai kondisi bollard tersebut.
“Itu masih masa pemeliharaan, dan sudah kami sampaikan ke kontraktor untuk diperbaiki,” ucapnya.
Ia juga menjelaskan bahwa kerusakan terjadi karena tiang sering digoyang warga.
Akibatnya, dinabolt sebagai penyangga pelan-pelan naik dan menyebabkan ketidakstabilan.
“Nanti akan kami bor ulang dan perbaiki,” imbuhnya.
Pihaknya memastikan masa pemeliharaan proyek ini berlaku hingga Desember 2025, sehingga segala perbaikan menjadi tanggung jawab penuh kontraktor. (Mira/adv).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Dialektis.co. Caranya dengan bergabung saluran Dialektis.co WhatsApp atau telegram di link https://t.me/+CNJcnW6EXdo5Zjg1 kemudian join.
Discussion about this post