DIALEKTIS.CO – Sadis, mungkin kata itu yang pantas menggambarkan tindakan keji J (16). Anehnya pria yang masih berstatus pelajar di salah satu SMA Swasta di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) itu tega menghilangkan lima nyawa hanya karena perkara helm.
Sebelumnya, warga Dusun Lima, Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu, Kabupaten PPU, Selasa (6/2/2024) dini hari dikejutkan kasus pembunuhan satu keluarga, Waluyo (35) beserta istri dan tiga anaknya.
Berkat kejelian polisi, dalam hitungan jam. Alibi pelaku yang bermukim hanya berjarak sekitar 20 meter dari rumah korban, berhasil terbongkar.
J telah ditetapkan jadi tersangka.
“Dari hasil pendalaman kami, motifnya adalah dendam pelaku terhadap korban yang berawal dari cekcok antar tetangga,” ujar Kapolres PPU AKBP Supriyanto, Selasa (6/2).
Perselisihan antara korban dengan tersangka, kata Priyanto seperti persoalan ayam, hingga terakhir adalah persoalan helm.
Berdasarkan pengakuan tersangka, korban sempat meminjam helm dan tak kunjung mengembalikan padahal sudah lewat tiga hari.
“Puncaknya semalam, tersangka mabuk, lalu pulang ke rumah dan muncul niat untuk menghabisi para korban,” kata Kapolres.
Polisi menjerat J dengan Pasal 340 KUHP subsider Pasal 338 KUHP subsider 366 KUHP juncto Pasal 60 Ayat 3 juncto juncto Pasal 76 Ayat C Undang-undang Perlinguangan Anak dengan ancaman hukuman mati atau sekurang-kurangnya seumur hidup.
AKBP Supriyanto mengatakan, J menghabisi nyawa Waluyo (35) beserta istrinya, SW (34) dan tiga anaknya, masing-masing R (15), V (10) dan Z (2,5) dengan menggunakan parang seorang diri.
Sebelum menjalankan aksinya, tersangka yang masih berstatus pelajar salah satu SMA swasta di PPU ini sempat mematikan listrik di rumah korban.
“Dia sempat matikan saklar listrik sebelum masuk rumah,” pungkasnya. (*).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Dialektis.co. Caranya dengan klik link https://t.me/+CNJcnW6EXdo5Zjg1 kemudian join. Agar lebih mudah instal aplikasi telegram dulu di ponsel Anda.
Discussion about this post