DIALEKTIS.CO – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Taman Husada Bontang melalui Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) semakin intensif mengedukasi masyarakat tentang bahaya penyakit cacar monyet atau monkeypox (mpox).
Sosialisasi yang dilaksanakan pada Kamis (12/9/2024) di lobi rumah sakit ini menyasar pengunjung rumah sakit dan masyarakat umum, dengan tujuan meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan penyakit tersebut.
Kegiatan promosi kesehatan ini bertajuk “Kesehatan Jiwa Masyarakat,” namun dalam rangkaian acaranya, perhatian lebih diberikan pada ulasan tentang cacar monyet. Tim PPI RSUD Bontang memaparkan informasi mengenai gejala, penyebab, penularan, dan langkah-langkah pencegahan yang harus dilakukan oleh masyarakat.
“Cacar monyet disebabkan oleh infeksi virus yang bisa ditularkan dari hewan liar seperti monyet, tikus, atau tupai. Penularan dapat terjadi melalui gigitan, cakaran, atau kontak langsung dengan cairan tubuh atau darah hewan yang terinfeksi,” kata Nur Fahmi, perwakilan Tim PPI.
Ia menambahkan, masyarakat juga harus berhati-hati saat mengonsumsi daging hewan liar dan memastikan daging dimasak hingga matang. Menurut Nur Fahmi, gejala awal cacar monyet mirip dengan infeksi virus lainnya, seperti demam, batuk, pilek, dan nyeri badan.
Namun, dalam 1-5 hari setelah gejala awal muncul, akan timbul ruam yang dimulai dari wajah dan menyebar ke seluruh tubuh, termasuk tangan, kaki, dan area alat kelamin. Ruam tersebut akan berubah menjadi bintil berisi cairan yang membesar, pecah, dan berkerak.
“Ruam ini bisa sangat gatal dan mengganggu, jadi jika ada gejala, segera konsultasi ke dokter agar penanganan bisa segera dilakukan,” jelasnya.
Penularan cacar monyet tidak hanya melalui hewan, tetapi juga antar manusia. Penularan terjadi melalui kontak fisik langsung dengan penderita, termasuk sentuhan pada ruam, berbagi tempat tidur, pakaian, atau handuk. Oleh karena itu, sangat penting untuk menghindari berbagi barang-barang pribadi dengan orang yang terinfeksi.
Lebih jauh, ia juga menjelaskan, percikan liur saat batuk atau bersin dari penderita bisa menjadi media penularan virus. Nur Fahmi menekankan pentingnya etika bersin dan batuk yang benar untuk mencegah penyebaran infeksi.
“Penderita harus selalu memakai masker dan menutup hidung serta mulut saat bersin atau batuk, baik menggunakan tisu atau lengan atas, dan segera membuang tisu ke tempat sampah,” sarannya.
Selain menjaga etika batuk dan bersin, pencegahan cacar monyet juga dapat dilakukan dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Cuci tangan secara teratur menggunakan sabun dan air mengalir adalah langkah pencegahan yang efektif.
Lanjutnya, jika air dan sabun tidak tersedia, masyarakat bisa menggunakan hand sanitizer sebagai alternatif. Nur Fahmi menyarankan agar cuci tangan dilakukan dengan metode enam langkah yang memastikan seluruh bagian tangan dibersihkan dengan sempurna.
“Penting untuk membersihkan tangan dengan benar, termasuk sela-sela jari dan punggung tangan, untuk memastikan semua area terkena sabun dan air,” jelas Nur Fahmi.
Ia juga menyarankan untuk menutup keran air dengan tisu sekali pakai setelah mencuci tangan agar kebersihan tangan tetap terjaga. Selain kebersihan pribadi, kebersihan lingkungan juga menjadi perhatian dalam sosialisasi ini. Nur Fahmi mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan area rumah dan lingkungan sekitarnya, terutama dalam pengolahan makanan.
“Saat mengolah daging, pastikan memasaknya hingga benar-benar matang. Ini akan membantu mencegah infeksi dari bakteri atau parasit yang mungkin ada pada daging mentah,” tuturnya.
Upaya sosialisasi RSUD Bontang ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan dini terhadap penyakit cacar monyet. Dengan pengetahuan yang cukup, masyarakat dapat lebih waspada dan mengambil tindakan pencegahan yang tepat untuk melindungi diri dan keluarga dari infeksi virus yang berbahaya ini.
RSUD Taman Husada Bontang juga mengajak masyarakat untuk tidak ragu memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala yang mencurigakan.
“Semakin dini gejala dikenali dan ditangani, semakin besar peluang untuk mencegah penyebaran infeksi ke orang lain,” pungkasnya. (*).
Penulis : Mira
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Dialektis.co. Caranya dengan bergabung saluran Dialektis.co WhatsApp atau telegram di link https://t.me/+CNJcnW6EXdo5Zjg1 kemudian join.
Discussion about this post