DIALEKTIS CO – Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang menunjukkan komitmennya dalam memajukan serta meningkatkan ekonomi di lingkupnya melalui sektor peternakan domba dan kambing.
Rancangan pemerintah kali ini memasuki tahap Sosialisasi Program Stimulan RT untuk Pengembangan Budi Daya Peternakan Kambing dan Domba Tahun 2024, digelar di Gedung Pendopo Rumah Jabatan Wali Kota Bontang, Jumat 17 Mei 2024.
Menurut Wali Kota Bontang, Basri Rase bidang peternakan tersebut merupakan potensi besar bagi daerah yang dijuluki Kota Taman, sehingga dapat menopang kebutuhan domestik kota hingga Ibu Kota Negara (IKN) mendatang.
“IKN menjadi peluang agar Bontang bisa hadir memberi kontribusi,” tuturnya.
Baca juga: Bontang Bakal Kembangkan Perternakan Kambing, Ingin jadi Pemasok Utama untuk IKN
Lanjut Basri bilang, melalui sosialisasi ini pemkot berupaya memperkenalkan teknik atau strategi baru dalam pemeliharaan kambing dan domba yang lebih efisien serta berdaya saing.
“Maka itu kita mendatangkan narasumber yang memang merupakan peternak kambing dan domba yang telah berhasil mengembangbiakkan ternaknya,” sebutnya.
Terangnya, anggaran yang digelontorkan untuk budi daya tersebut nantinya berupa dana stimulan yang diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APND) 2024 mendatang. Nominalnya mulai Rp50 juta hingga Rp250 juta per RT.
Sementara itu, Manager dan Founder Kambing Burja dan Domba Dorsip, Martinus Alexander turut memberikan apresiasi serta dorongan untuk program yang dicanangkan Pemkot Bontang.
Sebagai peternak yang telah berhasil, ia menyebutkan kambing dan domba memiliki potensi yang besar. Sebab tidak hanya dijual daging saja tetapi juga dapat memperdagangkan hasil olahan yang telah diproduksi, salah satunya susu.
Selain itu, pengembangan domba merupakan agri bisnis. Potensi peternakan kambing dan domba sangat bagus. Sehingga peternak skala kecil maupun besar tidak perlu khawatir, lantaran harga kedua hewan tersebut cukup mahal.
“Jadi ekonomi berputar terus. Contoh hari ini ada yang lahir, besok ada yang dipotong. Apalagi jelang hari keagamaan dan akikah. Peternak atau pelaku UMKM tidak perlu takut, harga kambing dan domba lumayan mahal,” ungkapnya.
Oleh karena itu, kata pria yang akrab disapa Alexander ini sosialisasi ini sangat perlu. Bertujuan untuk mengenalkan korporasi ternak kambing dan domba sistem klaster close loop atau bermitra dengan beberapa peternak lainnya.
Ia juga mengatakan, berternak kambing dan domba bukan hanya sekedar memberi makan saja. Akan tetapi juga melakukan feedlot (penggemukan).
“Pemberian pakan pada ternak harus tercukupi selama periode tertentu, agar produksi daging lebih cepat dan meningkat,” pungkasnya. (ADV)
Reporter : Mira
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Dialektis.co. Caranya dengan klik link https://t.me/+CNJcnW6EXdo5Zjg1 kemudian join. Agar lebih mudah instal aplikasi telegram dulu di ponsel Anda.
Discussion about this post