DIALEKTIS.CO, Kutai Kartanegara – Ribuan hektar lahan pertanian di Kecamatan Sebulu, Kutai Kartanegara, belum tergarap maksimal.
Petani di sana mengeluhkan kurangnya penyuluh pertanian dan alat mesin pertanian (alsin).
Mereka berharap pemerintah pusat dan daerah memberikan bantuan dan perhatian lebih besar ke sektor pertanian di sana.
Loddy Yusrianta, Kordinator Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Sebulu, mengatakan bahwa penyuluh pertanian di sana sangat minim.
Padahal, kecamatan tersebut memiliki 14 desa yang sebagian besar bergerak di bidang pertanian.
“Penyuluhnya cuma 7 orang, sementara idealnya tiap desa ada satu penyuluh. Formasi pengangkatan penyuluh dari pusat tahun ini cuma buat tenaga kesehatan sama guru. Yang lolos seleksi T3D dialihkan jadi penyuluh sama Bupati,” ujar Loddy, Rabu (11/10/2023).
Menurut Loddy, bulan ini penyuluh di sana makin berkurang jadi 7 orang karena ada dua yang pensiun.
Akibatnya, hanya daerah-daerah potensial yang mendapatkan penyuluhan. Padahal, lahan pertanian di sana sangat luas dan membutuhkan bimbingan.
“Di Sebulu ada hortik sayur-sayuran di lima desa, Sumber Sari, Segihan, Tanjung, Manunggal Jaya, dan Sebulu Modern. Tapi kita masih banyak yang hasilnya kurang. Harusnya 1 alsin buat 8 hektar. Jadi kalau di Sebulu Modern lebih dari 100 hektar itu cuma sawah aja, belum yang lain,” tuturnya.
Loddy juga menyebutkan bahwa petani di Sebulu menghadapi masalah lain seperti kurangnya alsin, pupuk, dan tenaga kerja.
Ia mengatakan bahwa petani di sana sudah berusia lanjut dan membutuhkan alsin untuk mempermudah pekerjaan mereka.
“Tanpa alsin, kerjanya lama banget. Mesin panen kurang, alsin kurang, mesin tanam padi juga kurang. Kalau bisa sih perlu 50 unit alsin,” ungkapnya.
Loddy berharap pemerintah pusat dan daerah bisa memberikan perhatian lebih ke sektor pertanian di Sebulu.
Ia mengatakan bahwa potensi pertanian di sana sangat besar dan bisa meningkatkan kesejahteraan petani serta produksi pangan nasional.
“Kecamatan Sebulu punya lahan pertanian luas, sampai ribuan hektar. Kebanyakan lahan itu ditanami padi, tapi ada juga yang tanam sayur-sayuran. Sayangnya, potensi itu belum dimanfaatkan maksimal,” katanya.(AD/DT).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Dialektis.co. Caranya dengan klik link https://t.me/+CNJcnW6EXdo5Zjg1 kemudian join. Agar lebih mudah install aplikasi telegram dulu di ponsel Anda.