PEMBANGUNAN Masjid terapung di Selambai Kelurahan Loktuan, Kota Bontang mulai dilanjutkan. Tampak, area lokasi pengerjaan mulai dirapikan dengan pemasangan pagar pembatas proyek. Namun, masih belum terpasang papan proyek, Rabu (29/7/2020).
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) Bontang, Tavip Nugroho, saat dikonfirmasi mengatakan saat ini lokasi pengerjaan mulai disterilkan.
Dalam waktu dekat, distribusi matrial dan kegiatan pembangunan akan dilaksanakan.
“Sudah ada pemenang proyek, mulai Senin kemarin mereka melakukan persiapan pengerjaan di lokasi. Kontraktor lokal kok, tapi saya lupa namanya,” kata Tavip kepada dialektis.co.
Baca juga: Tangani Pandemi Dulu, Masjid Terapung Kemudian
Kata dia, sebab keterbatasan anggaran pengerjaan Masjid yang akan jadi ikon baru Kota Bontang itu dikerjakaan secara bertahap. Yakni, 40 persen pengerjaan pondasi, 40 persen struktur bangunan, dan 20 persen finishing beserta lahan parkir.
Pada pengerjaan tahan kedua Pemerintah Kota telah mengalokasikan dana Rp 30 Miliar. Masjid dengan luas 600 meter tersebut ditarget Desember berdiri dengan megah lengkap dengan kubah yang dipesan khusus dari pulau Jawa.
“Desember rampung, tapi belum bisa digunakan. Karena masih minus kramik, ornament dan lahan parkir,” terangnya.
Ia pun menegaskan, pengerjaan proyek yang akan menjadi penopang pemukiman Selambai sebagai destinasi wisata pesisir baru yang bernuansa religi tersebut akan menjadi perhatian serius.
Kontraktor dituntut kerja cepat, profesional, dan sesuai spesifikasi yang telah ditentukan.
Baca juga: New Normal, Ketua KNPI Optimis Warga Bontang Bisa Cepat Beradaptasi
“Waktunya cukup mepet, Desember harus rampung,” tegasnya.
Diungkapkannya, sebelumnya pada tahap satu berupa pengerjaan struktur tiang pancang pondasi telah rampung 100 persen.
Sementara untuk pengerjaan tahap ke tiga, berupa pengerjaan ornament dan lahan parkir akan kembali dilanjutkan pada tahun 2021 mendatang.
Ia pun berharap dukungan semua pihak agar proyek yang sempat terhenti pengerjaanya akibat pandemi Covid-19 tersebut dapat rampung, sehingga dapat dinikmati warga untuk beribadah. (Yud/DT).
Discussion about this post