DIALEKTIS.CO – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama Pemerintah Kota Bontang resmi meluncurkan program inovasi nyamuk ber-wolbachia, Selasa (5/9/2023).
Dengan demikian, pelepasan jutaan nyamuk dan jentik ber-wolbachia resmi dilakukan di Kota Bontang. Pelepasan dibagi menjadi dua tahap untuk 15 kelurahan.
September ini menyasar enam kelurahan di Kecamatan Bontang Utara. Setelahnya, menyusul 9 kelurahan lain se-Kecamatan Bontang Barat dan Selatan.
Ahli Muda Epidemiologi, Dinkes Bontang, Adi Permana merincikan, total ada 4.911 titik penyebaran nyamuk ber-wolbachia ini dengan jarak sebar per 75 meter.
“Setiap kelurahan menyebar telur nyamuk Wolbachia sebanyak 12 kali sampai Desember nanti,” ujarnya.
Jelasnya, setidaknya diperlukan waktu dua pekan untuk bibit Wolbachia hingga menjadi nyamuk.
November nanti nyamuk yang disebar akan ditangkap untuk diperiksa apakah virus Wolbachia berfungsi pada nyamuk lokal.
“Bisa berfungsi 60 persen saja sudah bagus apalagi sampai 80 persen,” ujar Adi.
Adi Permana memastikan telur nyamuk yang ditempatkan di pemukiman warga tidak akan mengganggu masyarakat. Karena penempatannya berada di luar rumah.
Sebutnya, penyebaran telur nyamuk Wolbachia ini tidak akan mengganggu ekosistem alam.
Sebelumnya, Direktur Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu menyampaikan program ini juga dilakukan di wilayah Kupang, Jakarta Barat, Semarang dan Bandung.
Sedikitnya pemerintah pusat mengucur anggaran hingga Rp 20 miliar untuk program pilot projek di lima kabupaten kota tersebut.
Anggaran tersebut diperuntukkan pengadaan bibit nyamuk Wolbachia, pelatihan bagi kader pengadaan ember penampungan bibit dan lainnya.
“Jadi ini ada tanggung jawab pusat, juga Pemda (daerah). Kami fasilitasi telur, training dan lainnya. Saya kurang hafal anggarannya berapa (per daerah),” ujarnya. (*)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Dialektis.co. Caranya dengan klik link https://t.me/+CNJcnW6EXdo5Zjg1 kemudian join. Agar lebih mudah install aplikasi telegram dulu di ponsel Anda.
Discussion about this post