DIALEKTIS.CO – Natal dan tahun baru 2024 seharusnya jadi berkah tersendiri bagi para peternak babi di Kelurahan Gunung Telihan, Kota Bontang, Kalimantan Timur (Kaltim).
Namun, alih-alih mendapatkan untung, sejumlah peternak babi ini malah menanggung kerugian mencapai Rp130,4 juta.
Pasalnya, ratusan babi yang dibeli seorang pedagang melalui pengumpul tersebut pada 17 November 2023 lalu tak kunjung dibayarkan. Bahkan, terduga pelaku kini hilang kontak alias kabur.
Korban yang enggan disebutkan namanya, mengungkapkan. Kasus ini bermula saat dirinya diminta oleh seorang pembeli dari Kalimantan Tengah untuk menyiapkan sekitar 112 ekor babi.
“Jadi saya mengumpulkan babi dari peternak lain. Satu peternak paling banyak 24 ekor,” tuturnya.
Lebih lanjut, satu ekor babi dihargai Rp1,7 juta, sehingga total yang mestinya dibayarkan sekitar Rp190,4 juta.
Namun, pembeli tersebut baru membayarkan uang muka sebesar Rp60 juta. Bila dikalkulasi, kerugian berupa uang yang belum terbayarkan ialah Rp130,4 juta.
Adapun babi telah diambil oleh pembeli pada Jumat (17/11/2023) lalu. Kemudian pembeli sudah tidak dapat dihubungi sejak Minggu (26/11/2023).
“Biasanya DP dulu, baru sisanya (pelunasan) dikirim. Tetapi sampai sekarang pembelinya enggak ada kabar,” jelasnya.
Ia mengungkapkan, ini merupakan kali ketiga pembeli tersebut memesan babi padanya.
Pertama, pembeli memesan sekitar 50 ekor babi. Kemudian yang kedua memesan 70 ekor babi. Meski begitu, pembayaran sebelumnya tidak ada kendala sehingga ia dan suaminya menaruh percaya.
“Sebelumnya lancar saja. Sekarang saya juga malu ke peternak yang babinya saya kumpulkan,” pungkasnya. (*)
Discussion about this post