Selain kerja keras, kekuatan niat menjadi salah satu kunci sukses Nasrullah dalam mencapai tujuan yang diinginkan
DIALEKTIS.CO – Dibesarkan di kalangan keluarga Nahdliyin (sebutan warga Nahdatul Ulama), membuat sosok Nasrullah banyak menghabiskan masa pendidikannya untuk belajar ilmu agama dan pengetahuan dengan berstatus menjadi santri.
Pria kelahiran Lamongan, 21 Mei 1977 itu sejak Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), hingga Madrasah Aliyah (MA), mengenyam pendidikan di bangku Madrasah Mazro’atul Ulum yang berada di bawah naungan Yayasan Ma’rif Nahdatul Ulama Paciran, Lamongan, Jawa Timur. Diawali MI pada tahun 1984-1990), kemudian MTs tahun 1990-1993, dan MA tahun 1993-1996.
Sejak di bangku madrasah, anak ke sembilan dari pasangan Sulikan dan Nawiyat ini sudah terlatih aktif berorganisasi. Di tingkat MTs misalnya, Nasrullah pernah didapuk menjadi Sekretaris OSIS. Berlanjut di tingkat MA dipercaya sebagai Ketua OSIS.
Di luar itu, dia juga tercatat aktif sebagai Ikatan Pelajar Nahdatul Ulama (IPNU). Semangat berorganisasinya terus dia lanjutkan di bangku kuliah. Nasrullah tercatat aktif di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan sejumlah kegiatan di kampusnya, Universitas Negeri Malang.
Sosok suami dari Siti Ernawati ini tidak terlahir dari sosok yang berada. Justru kondisi perekonomian keluarganya saat dia masih kecil, bisa terbilang sangat terbatas.
Sang ayah, kesehariannya hanya berprofesi sebagai nelayan. Sedangkan si ibu, menjadi tengkulak ikan dan gorengan. Kondisi ini membuat Nasrullah sudah terlatih mandiri sejak dini.
Di sela-sela menimba ilmu, dirinya juga menyempatkan membantu kedua orang tuanya mencari penghasilan keluarga dengan menjadi nelayan, hingga ikut menjajakan dagangan milik ibunya.
“Bahkan ketika kuliah, meskipun saat itu mendapatkan beasiswa, namun untuk mencari penghasilan tambahan saya harus mengamen, jualan pakaian, sampai ikut sepak bola tarkam antar kota di Jawa Timur,” beber bapak dua anak itu.
DARI NIAT KUAT, BISA HIJRAH KE BONTANG
Setelah selesai menyelesaikan kuliahnya di tahun 2003, Nasrullah sempat menjajal berbagai profesi sebelum akhirnya dia memutuskan untuk hijrah ke Bontang, Kalimantan Timur.
Dirinya pernah menjadi marketing asuransi, pelatih renang, dan pelatih ekstrakurikuler sepak bola di SMA Laboratorium Malang.
Selain itu, dia juga pernah menjadi tenaga pengajar olahraga di Yayasan Patra Darma Selat Panjang Bengkalis, Kepulauan Riau.
Awal mula Nasrullah bisa hijrah ke Bontang, diawali adanya informasi rekrutmen tenaga guru se-Indonesia yang dibuka oleh Yayasan Pupuk Kaltim (YPK) tahun 2004. Usai mengikuti tes dan dinyatakan lulus, Nasrullah kemudian terbang dari Selat Panjang menuju Kota Taman.
“Sejak dulu, nama Bontang itu sudah pernah saya dengar dari tim sepak bola Bontang PKT. Lalu saat itu saya berniat kalau suatu saat nanti, ingin bisa merantau dan bekerja di Bontang. Ternyata keinginan itu dikabulkan oleh Allah. Melalui jalan penerimaan guru di YPK, Alhamdulillah 10 Agustus 2004 untuk pertama kalinya saya menginjakkan kaki di Bontang,” terang pria yang pernah menjadi Wakil Ketua KNPI Bontang selama dua periode tersebut.
Kendati demikian, karir guru Nasrullah di YPK Bontang hanya bertahan hingga Maret 2009. Setelah mencoba peruntungan menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan dinyatakan lolos, dirinya kemudian ditempatkan mengajar olaraga di SMK Negeri 3 Bontang.
Di luar itu, pria yang juga Ketuan Harian Forum Guru SMA/SMK se kaltim tersebut juga ikut membantu mengajar di SMK Putra Bangsa dan SMK Halal Bank Bontang.
Berbagai organisasi profesi dan kemasyarakatan di Kota Taman pun pernah dia jajaki. Seperti KNPI, FORMI, Forum Peduli Pendidikan dan Guru, serta PASI. Di tahun 2015, Nasrullah pernah tercatat menjabat sebagai Ketua Panwascam Bontang Utara, kemudian 2017 menjadi Komisioner Panwaslu Bontang, dan kini mendapat amanah sebagai Komisioner Bawaslu Bontang.
Nasrullah berujar, kekuatan niat (the power of niat) menjadi salah satu kunci suksesnya dalam mencapai tujuan. Selain itu juga harus berpegang teguh pada prinsip.
Sebab kedua hal itulah yang dirasakan sosok Nasrullah hingga dia bisa berada di posisi saat ini. Berbekal ilmu akidah yang kuat sejak kecil, ditambah pengalaman berorganisasi yang baik, menjadikannya mudah diterima dan dipercaya oleh berbagai kalangan.
“Prinsipnya kedepankan silaturahmi, jangan pernah mencederai orang, selalu rendah hati, sederhana dalam hidup, dan jauhi sifat iri dengki di dalam hidup kita,” pesannya. (Bams/DT)
PROFIL
Nama : Nasrullah, S.Pd
TTL : Lamongan, 21 Mei 1977
Nama Orang Tua : Sulikan (Ayah) dan Nawiyat (Ibu)
(Anak ke 9 dari 9 saudara)
Nama Istri : Siti Ernawati, SHI
Nama Anak :
1. Muhammad Afshohil Haq An Nasr
2. Najma Huril Millah An Nasr
Riwayat Organisasi selama di Bontang:
1. Wakil Ketua KNPI Kota Bontang Periode 2013-2016, 2016-2018
2. Ketua Umum FORMI Kota Bontang Periode 2016-2021
3. Wakil Ketua Ansor Periode 2013-2018
4. Binpres BAPOPSI Periode 2011-2016
5. Ketua Forum Peduli Pendidikan dan Guru Kota Bontang Tahun 2016
6. Ketua Harian Forum Guru SMA/SMK se-Kaltim
7. Ketua Bidang Organisasi PASI Kota Bontang Periode 2008-2012, 2012-2017
8. Ketua Panwascam Bontang Utara Tahun 2015
9. Ketua Paguyupan Lamongan Kota Bontang Tahun 2018
10. Ketua Bawaslu Kota Bontang Tahun 2018-2021.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Dialektis.co. Caranya dengan klik link https://t.me/+CNJcnW6EXdo5Zjg1 kemudian join. Agar lebih mudah instal aplikasi telegram dulu di ponsel Anda.
Discussion about this post