Dialektis.co – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bontang, Abdu Safa Muha ingin memastikan program bantuan Rp1 juta per tahun untuk setiap pelajar atau Kartu Bontang Pintar (KBP) tepat sasaran.
Ia memastikan program yang merupakan janji Wali Kota Neni Moerniaeni dan Wawali Agus Haris ini akan direalisasikan pada APBD 2026. Pasalnya, pemkot telah mengalokasikan anggaran senilai Rp29 miliar.
Alokasi ini mengacu data awal, dengan total penerima 29 ribu pelajar. Namun, Safa Muha menegaskan pendataan dan validasi siswa tetap mutlak dilakukan sebelum peyaluran dilakukan.
“Kami (Disdikbud) berperan dalam pendataan dan validasi penerima. Sementara mekanisme pencairannya diatur oleh Kesra (Bidang Kesejahteraan Rakyat),” ujarnya, Selasa (18/11/2025).
Pembagian tugas ini dilakukan agar setiap tahapan berjalan sesuai regulasi. Serta menghindari tumpang tindih kewenangan.
Kata dia, proses validasi yang dilakukan Disdikbud turut melibatkan pihak sekolah.
Setiap data juga dilakukan pencocokan. Berupa data administrasi dan data kependudukan. Dalam tahap ini, sangat dibutuhkan ketelitian agar tidak terjadi potensi kegandaan.
“Ini dana publik. Sangat dibutuhkan ketelitian,” tuturnya.
Lebih jauh, Abdu Safa mengungkap pelibatan Kesra dalam proses penyaluran dilakukan lantaran bantuan dana siswa ini termasuk dalam program bantuan sosial berbasis pendanaan.
Artinya penerapannya harus mengikuti mekanisme penyaluran bansos yang berlaku.
Nantinya, program ini juga diharap jadi momentum memperkuat sistem data kependidikan di Bontang. Ketepatan data dan transparansi system menjadi hal yang harus diupayakan.
“Jika berjalan sesuai rencana. Kami yakin, program ini dapat memberikan dampak besar bagi kemajuan pendidikan,” tutupnya. (Adv/Mira).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Dialektis.co. Caranya dengan bergabung saluran Dialektis.co WhatsApp atau telegram di link https://t.me/+CNJcnW6EXdo5Zjg1 kemudian join.








Discussion about this post