DIALEKTIS.CO – Di tangan kreatif Eka Putri Jenita Sari, warga Kelurahan Tanjung Laut RT 36 Kota Bontang, limbah kulit pisang dapat diubah jadi produk bernilai ekonomis dan ramah lingkungan yang diberi nama Serlink.
Bahkan, inovasinya itu beberapa waktu lalu berhasil meraih Juara 2 pada ajang Teknologi Tepat Guna (TTG) 2022 kategori inovasi tingakat Provinsi Kaltim.
Dengan mengunakan bahan dasar kulit pisang serta kombinasi bahan-bahan alami seperti ekstrak pohon mangrove. Membuat produk yang ia produksi dalam bentuk sendok makan itu juga dapat langsung dikonsumsi usai digunakan.
Serlink juga telah melalui serangkaian uji laboratorium sehingga dinilai aman bagi kesehatan. Berbeda dengan sendok berbahan plastik yang jelas memiliki bahan kimia berbahaya.
“Dengan Serlink dapat mengurangi penggunaan sampah sendok plastik sekali pakai,” ujar gadis bersenyum manis itu.
Lebih jauh, Eka Putri menuturkan idenya sederhana. Sebab ingin memanfaatkan limbah kulit pisang. Ia berharap, temuannya ini dapat menjadi produk khas unggulan Kota Bontang, mengingat bahan bakunya tersedia bahkan berlimpah.
“Harganya murah cuma Rp 293, kesehatannya dijamin karena sudah melalui uji lab dan sesuai aturan permenkes bahwa total kuman nol dan total ecoli negatif,” bebernya.
Terpisah sebelumnya, Penggerak Swadaya Masyarakat Ahli Muda, Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Dinsos-PM) Kota Bontang, Jamaluddin mengapresiasi inovasi Eka Putri tersebut hingga turut memilihnya mewakili Bontang di ajang TTG tingkat Provinsi Kaltim.
“Sebenarnya ini layak untuk diikutkan ke ajang TTG tingkat Nasional. Karena inovasi ini langka, saat gelar TTG Provinsi saja banyak orang yang cari Serlink,” tuturnya.
Menurutnya, produk Serlink ini kena sekali dengan problem lingkungan. Penggunaanya dapat mengurangi sampah sendok plastik sekali pakai yang biasa digunakan dalam makanan kotakan.
“Kerena ini masuk kategori inovasi. Kekurangan hanya belum banyak digunakan, walaupun sudah keluar hasil laboratorium-nya yang menyatakan Serlink itu sehat dan tidak mengandung bahan berbahaya,” paparnya.
Senada, Camat Bontang Selatan, Kamsal mengapresiasi inovasi yang berkaitan erat dengan teknologi tepat guna itu.
“Luar biasa, usia yang masih muda bisa berkontribusi bagi daerah dan bangsa ini,” katanya.
Kamsal berharap produk ini dapat familiar dimata maayarakat. Serta diterima dengan sangat baik dan dapat menjadi produk khas Kota Bontang.
“Kami akan terus mendukung dan membantu mempromosikan,” pungkasnya. (*).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Dialektis.co. Caranya dengan klik link https://t.me/+CNJcnW6EXdo5Zjg1 kemudian join. Agar lebih mudah install aplikasi telegram dulu di ponsel Anda.
Discussion about this post