Nama Beni Oktavianto belakangan diprediksi bakal menjadi salah satu pesepak bola ternama, hal ini menyusul keberhasilannya berlabuh di klub papan atas Liga 1 Indonesia Persib Bandung.
Mendatangkan Beni dinilai banyak kalangan sebagai langkah masuk akal. Persib Bandung memang dikenal sebagai klub yang getol berburu pemain muda lokal untuk diorbitkan menjadi pemain besar.
Beni sendiri merupakan pemuda asal Kota Bontang, Kalimantan Timur kelahiran 23 Oktober 1998. Karir sepak bolanya mulai bersinar sejak usia muda, terlebih saat ia dilatih oleh Fahri Husaini di Akademi Sepak Bola (ASB) Pelangi Mandau dan PKT Bontang.
Pengalamannya di liga profesional pun cukup mentereng, tercatat sejak merumput di Liga 2 Indonesia sejumlah klub ternama seperti Persik Kediri, Persiba Balikpapan, dipinjamkan ke Kalteng Putra, dan kemudian kembali bermain bersama Persiba Balikpapan.
Dari alaman resmi Liga Indonesia, pada musim 2018 ia berhasil mencetak sembilan gol bersama Persiba Balikpapan dan Sembilan gol saat memperkuat Kalteng Putra. Atas performa ini ia sempat dinego klub Liga 2 Tahailand.
Menariknya, pada musim 2019 nama Beni sempat masuk radar Indra Sjafri untuk memperkuat Timnas U-22. Ia sempat ikut seleksi hingga mengerucut 28 pemain, namun gagal saat Indra Sjafri mengumumkan 23 pemain untuk Piala AFF U-22.
Dikabarkan nama Beni mencuat dibursa transfer Persib Bandung atas rekomendasi pelatih Robert Alberts, gaya bermainnya dinilai cocok dengan strategi yang ingin diterapkan Alberts di lapangan. Beni pun resmi mengarungi musim 2020 bersama Persib dengan durasi kontrak satu musim kompetisi plus opsi perpanjangan.
Meski awalnya performanya sempat diragukan oleh kalangan bobotoh, namun dalam debutnya Beni mampu menunjukkan kegarangannya sebagai penyerang. Pada ajang turnamen internasional Asia Challenge 2020 di Malaysia.
Menghadapi Hanoi FC dari Vietnam di Stadion Shah Alam, Ahad (19/1/2020) Beni sukses menceploskan 1 gol sekaligus berhasil membawa Persib Bandung meraih kemenangan dengan skor 2-0. Tak ingin jumawa, Beni mengaku itu hanya pertandingan pemanasan sebab tantangan sesungguhnya ada di Kompetisi Liga 1.
Namun sayang, kompetisi sepak bola tertinggi di Indonesia itu pun terpaksa dihentikan otoritas PSSI karena pandemi Covid-19 sebelum Pemuda asal Kelurahan Loktuan, Kecamatan Bontang Utara itu menunjukkan skil sesungguhnya.
Disisi lain, dari alaman Instargram pribadinya @ben10kto selain terus berlatih secara mandiri guna menjaga kondisi, ia juga kerap menggelar aksi amal berupa lelang kaos yang dananya disumbangkan kepada tenaga medis dan masyarakat yang terdampak langsung dengan Covid-19. (Yud/DT).
Discussion about this post