DIALEKTIS.CO – Dampak dari aktivitas land clearing di lahan milik Pemerintah Kota, dituding warga jadi penyebab bajir lumpur yang kerap terjadi di sisi kiri Jalan Slamet Riyadi Loktuan, Bontang Utara.
Pantauan, Senin (15/2/2021) Siang. Tumpukan material tanah lumpur masih terlihat menutup badan jalan sepanjang 70 meter dengan ketebalan sedimentasi lumpur sekira 30 sentimeter.
“Bahaya mas, apalagi kalau hujan. Selain kotor, sudah beberapa pengendara motor jatuh akibat jalan licin berlumpur,” keluh Andry, pedagang es kelapa dekat lokasi jalan tersebut.
Kata dia, kondisi ini terjadi sejak dua bulan belakangan. Ia menyayangkan proyek pematangan di lahan berkontur bukit tersebut tidak dibarengi dengan pembangunan siring, sehingga matrial tanah terus tergerus menutupi jalan.
Ia pun berharap, kondisi tersebut tidak terus-terusan dibiarkan. Sebab sangat mengganggu warga sekitar dan pengguna jalan.
Kondisi ini juga turut dikeluhkan petugas kebersihan. Pasalnya, mereka menjadi memiliki beban tugas tambahan memastikan genangan lumpur tidak menutupi seluruh ruas jalan.
“Iya, kami sangat kesulitan membersihkan tebalnya lumpur,” kata Husnawati, koordinator petugas kebersihan jalan Loktuan.
Ia pun berharap pihak terkait dapat kembali menurunkan alat berat di lokasi tersebut. Agar perapian lahan kembali dilakukan, sehingga banjir lumpur tidak terus terulang.
Akibat kondisi ini, Husnawati mengaku pihaknya hanya melakukan pembersihan seadanya. Mengingat tebalnya matrial lumpur yang ada.
Terpisah, Sekertaris Kelurahan Loktuan Supriyadi membenarkan genangan lumpur yang terjadi di badan jalan utama Kelurahan Loktuan tersebut akibat dari aktivitas pematangan lahan milik Pemerintah Kota di sekitarnya.
“Ia, kami siap aja bantu kerahkan untuk gotongroyong. Tapi sebelumnya kami akan komunikasi dulu dengan Dinas Perhubungan, soalnya itukan kegiatan mereka,” terangnya.
Sekedar diketahui, dari papan proyek di sekitar lokasi pematangan lahan Pemerintah Kota seluas 8.168 m2 tersebut dikerjakan sejak 20 Nopember 2020 dengan besar anggaran Rp 439 Juta, yang bersumber dari APBD Kota Bontang. (Yud/DT).
Discussion about this post