DIALEKTIS.CO – Langkah Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang untuk membuka pelabuhan Lok Tuan dinilai tepat. Sebab tingginya animo dari masyarakat menggunakan jalur penyebrangan laut dari Kota Taman menuju Sulawesi Selatan, terus meningkat.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Seksi (Kasi) Dinas Perhubungan (Dishub) Bontang, Wely Sakius. Sebutnya, sejak kembali dioprasikan untuk kapal penumpang sejak 23 Maret 2021 lalu, KM Binaiya sudah 4 kali beroperasi.
“Yang turun hari ini 180 penumpang dan tiba jam pukul 14.30 Wita dari Awwerange, terus pukul 21.00 Wita berangkat lagi dengan mengangkut 298 penumpang. Itu sangat luar biasa sekali karena kan ngangkutnya PP,” terang Wely saat ditemui di Pelabuhan Lok Tuan pada Senin (5/4/2021).
Hal ini menjadi catatan Kementrian yang menempatkan pelabuhan Lok Tuan saat ini berada di posisi teratas sebagai tempat penyebrangan dengan jumlah penumpang terbanyak.
Kata dia, selain itu dalam data PT Pelayaran Nasional Indonesia (PT PELNI) kini pelabuhan Lok Tuan juga masuk dalam daftar pelabuhan yang berpotensi dengan diberi sinyal hijau sebab dinilai menunjukkan antusias penyebrangan yang bagus.
“Pelabuhan Lok Tuan diberi sinyal hijau. Soalnya jumlah penumpang tembus 300, kalau pelabuhan lain di hari biasa ini hanya 100 atau 150 paling tinggi,” ungkapnya.
Disisi lain, sejak dioprasikan lagi. Petugas Dishub belum pernah mendapati terjadinya pelanggaran protokol kesehatan.
Sebab itu, Wely sangat mengapresiasi kinerja petugas Rumah Sakit Pupuk Kaltim (RS PKT) yang sudah melayani tanpa henti demi tetap terjaganya prokes di Pelabuhan Lok Tuan.
“Selama ini yang kita khawatirkan itu masalah antigen, tapi Alhamdulillah hal itu tidak ada. Soalnya RS PKT juga sudah membantu dalam hal keringanan biayanya,” sambungnya.
Sebutnya, pihak Karantina Kesehatan Pelabuhan (KKP) juga ikut andil dalam membantu Dishub untuk masalah persiapan keberangkatan kapal.
“Terkait dari karantina, karena ada antigen harus ada validasi juga, KKP pun sudah mengirimkan angkutan yang banyak untuk persiapan, jadi sudah di antisipasi dan tidak ada masalah,” katanya.
Catatan positif lainnya, selama beroprasi kembali belum pernah terjadi penundaan keberangkatan kapal. Penumpang naik langsung dilayani, sesuai barcode langsung naik tidak ada menunggu, sehingga terhindar potensi kerumunan.
Sebab tingginya antusiasme pelayaran di Pelabuhan Lok Tuan. KM Binaiya yang sebelum-sebelumnya beroprasi 2 pekan sekali, kini berubah menambah jumlah beroprasinya.
Wely pun berharap Pemkot dapat kembali memberi kelonggaran terkait kapasitas penumpang kapal. Terlebih, sebentar lagi memasuki bulan suci Ramadhan.
“Kalau bisa kapasitasnya dikasih naik sekitar 75 persen, apalagi mau puasa, takut banyak yang kecewa,” harapnya. (Mir/Yud).
Discussion about this post