DIALEKTIS.CO – Branch Manager JNE Kota Bontang, Andrigatri Listyanfheno menilai tahun 2022 harus menjadi momentum penting untuk pemulihan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Berkaitan dengan itu, Andrigatri menegaskan JNE berkomitmen mendukung UMKM lokal untuk mampu berinovasi dan meningkatkan daya saingnya.
Hal itu ia sampaikan dalam webinar JNE Ngajak Online, Goll..Aborasi Bisnis Online 2022 pada Rabu, 12/11/2022.
“Saat ini kebanyakan UMKM mampu memproduksi barang tapi tidak mampu memasarkan, oleh karenanya JNE mengadakan webinar ini,” ujarnya.
Terangnya, meski tahun terakhir dilanda pandemi. Jumlah UMKM di Bontang justru meningkat drastis.
Melansir data Dinas Koperasi Usaha Kecil Mikro dan Perdagangan (Diskop-UKMP) Bontang, jumlah UMKM pada tahun 2019 hanya berjumlah 1.262. Jumlah itu melonjak menjadi 8.710 di tahun 2020.
Hal ini menjadi motivasi sekaligus tantangan bagi pelaku UMKM untuk mampu meningkatkan daya saing di tengah semakin kompetitifnya pasar.
Terlebih di era digital, UMKM tak lagi hanya bersaing dengan UMKM lokal saja, melainkan juga dengan UMKM di seluruh Indonesia.
“Melalui webinar roadshow ini JNE berkomitmen mendukung UMKM untuk mampu berinovasi dan meningkatkan daya saingnya,” turutnya.
Jalannya Webinar
Turut hadir dua narasumber dari penggiat UMKM lokal yakni Nienik Rahmawati Zauharoh selaku Owner Rumah Bawis Pak Ucil Bontang dan Sayid Abdul Kadir Assegaf selaku Owner Batik Kuntul Perak.
Nienik menceritakan dirinya mulai menggeluti bisnis Keripik Ikan Bawis sejak 2012. Ia telah melirik potensi olahan Ikan Bawis yang saat itu tidak bernilai jual.
Sukses bekerja sama dengan nelayan setempat, tak disangka potensi bisnis yang dilihat Nienik tidak hanya mendatangkan pelanggan, namun dijadikan oleh-oleh khas Bontang untuk pertama kalinya oleh pemerintah daerah.
“Bagi kami, tantangannya adalah pemasaran digitalnya, selain itu ongkos kirim lumayan tinggi bagi konsumen di pulau Jawa, ini jadi sebuah keluhan,” ujar Nienik.
Menanggapi isu tersebut, Andri selaku Branch Manager JNE Bontang menyampaikan untuk UMKM khususnya Kota Bontang pihaknya akan beri dukungan, seperti layanan gratis jemput paket tanpa minimal berat.
“Dan kami bisa mempromosikan produk-produk UMKM di akun instagram @jne_bontang. Selain itu, JNE juga mendukung untuk penekanan biaya kirim antar pulau,” jawabnya.
Di sisi lain, Sayid Abdul Kadir Assegaf selaku Owner Batik Kuntul Perak tak kalah inovatif. Meniti bisnis busana batik sejak 2010, pihaknya sukses mendapatkan predikat 10 nominasi terbaik cinderamata Indonesia oleh Pesona Indonesia.
Bagaimanapun Sayid menyadari bahwa persaingan usaha batik di Indonesia cukup ketat. Hal ini mendorongnya untuk terus memanfaatkan media sosial sebagai sarana pemasaran.
“Dalam pemanfaatannya, kami sering membuat program diskon seperti saat HUT Kota Bontang dan Hari Batik hingga 50 persen”, kata Sayid.
Menutup webinar JNE Ngajak Online 2022, Andri mengatakan UMKM perlu bermitra dengan perusahaan pengiriman seperti JNE.
“Tentunya agar UMKM mendapatkan fasilitas premium yaitu gratis jemput paket. Selain itu, UMKM bisa mendaftarkan JLC (JNE Loyalty Card) karena banyak manfaat dan hadiah,”
“Bagi UMKM dengan nilai transaksi besar bisa jadi customer corporate kami. Selain mendapatkan layanan prioritas, juga bisa mendapatkan diskon pengiriman,” tutur Andri.
Kata dia, keseluruhan manfaat itu dapat diakses oleh UMKM dengan menghubungi instagram @jne_bontang.
Sebagai informasi, Bontang merupakan Kota ke-49 dari gelaran webinar JNE Ngajak Online 2022 – Goll…Aborasi Bisnis Online yang pada tahun 2021 telah dilakukan di 60 kota di seluruh Indonesia.
Setelah Kota Bontang, gelaran roadshow ini akan kembali hadir di Kota Yogyakarta pada 14 Oktober 2022. (*)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Dialektis.co. Caranya dengan klik link https://t.me/+CNJcnW6EXdo5Zjg1 kemudian join. Agar lebih mudah install aplikasi telegram dulu di ponsel Anda.
Discussion about this post