DIALEKTIS.CO – Peta politik terkait pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Wawali) menjelang Pilkada Bontang 2024 semakin bergerak dinamis. Sejumlah nama kandidat Wawali potensial pun mulai bermunculan ke publik.
Salah satu nama yang mencuat adalah Sekertaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai NasDem Kota Bontang, Bakhtiar Wakkang. Menariknya, penilaian itu datang dari politisi senior Ubayya Bengawan.
Pengurus DPD II Golkar yang tak lama lagi kembali arena legislatif tersebut dengan vulgar menyebut Bakhtiar Wakkang sangat serasi untuk dipasangkan dengan Neni Moerniaeni.
Bukan tanpa alasan, menurutnya keduanya memiliki chemistry yang cocok sejak bahu-membahu bekerja membangun Bontang dari arena legislatif dan eksekutif.
“Kalau soal komitmen tidak perlu diragukan lagi. Ini dinda BW sudah bersama saya sejak lama, mulai jadi wartawan hingga bersama berjuang di Komisi II DPRD Bontang,” ujarnya saat menerima pendaftaran bakal calon Wawali dari Partai Golkar, Jumat (19/4/2024).
Baca juga: Daftar Balon Wawali Bontang di PDIP, Demokrat & Golkar, BW Diantar Ratusan Simpatisan
Sebutnya, salah satu keberhasilan yang diperjuangkan Komisi II DPRD Bontang bersama Neni Moernaeni selaku Wali Kota Bontang saat itu ialah meningkatnya APBD dengan memperjuangkan Dana Bagi Hasil (DBH) bagi daerah pengolah migas.
Lebih jauh, Ubayya menceritakan upaya untuk merefisi Undang-Undang (UU) Nomor 33 Tahun 2004, tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah dari hasil migas tersebut bukan perkara mudah.
“Lima tahun lebih diperjuangkan bersama, Alhamdulillah berhasil Bontang jadi daerah pengolah migas sehingga berhak dapat DBH 1% sesuai UU Nomor 1/2022. Sehingga kini APBD Bontang dapat meningkat siknifikan,” ungkap Ubayya.
Masih kata Ubayya, selama proses itu. Terlihat Bakhtiar Wakkang mampu bekerjasama dengan Neni. Saat negosisasi dengan Kementrian Keuangan, Bontang meminta 3 hingga 5 % hingga pemerintah pusat mengakomodir DBH 1% tersebut.
“Panjang sekali perjuangannya itu dari 2017 dengan mengandeng konsultan dari Unmul. Jadi, saya tahu persis BW kami berjuang bersama. PPJ tertunda PT Badak juga kita perjuangkan hingga dapat Rp 35 Miliar. Makanya cocok kalau berpasangan dengan Bunda Neni,” ucapnya.
Baca juga: Bantah Anak Vs Mama, DPD Golkar Bontang Tegaskan Sejak Awal Dorong Neni
Namun begitu, Ubayya menyampaikan proses pencalonan pasangan bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota dari Partai Golkar mesti melalui prosedur yang sesuai dengan arahan partai, salah satunya hasil survei.
Untuk itu ia menyebut hal itu mesti dilalui sebagai pertimbangan DPP menentukan mandatnya, siapa nantinya yang layak untuk mendampingi calon Wali Kota dari Golkar antara Neni Moerniaeni atau Andi Faizal Sofyan Hasdam, seperti arahan internal partai.
Sementara, Bakhtiar Wakkang menyampaikan sebagai politisi NasDem sejak awal dirinya memiliki kedekatan dengan Partai Golkar. Sebutnya, dari sekian kali perhelatan Pilkada di Bontang posisi NasDem selalu berkoalisi dengan Golkar.
“Bahkan sampai hari ini Fraksi di DPRD Bontang saja Golkar bersama NasDem. Jadi, saya tahu betul bagaimana perjuangan Partai Golkar. Itu alasan utama mengapa saya mendaftar sebagai Wakil Wali Kota di partai ini,” pungkasnya. (*).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Dialektis.co. Caranya dengan klik link https://t.me/+CNJcnW6EXdo5Zjg1 kemudian join. Agar lebih mudah install aplikasi telegram dulu di ponsel Anda.
Discussion about this post