DIALEKTIS.CO – BMKG memperkirakan cuaca ekstrim yang melanda Indonesia seperti Provinsi Kalimantan Timur dan kota-kota lainnya diperkirakan masih akan terjadi hingga 25 Februari 2021 mendatang.
Dalam rilisnya, Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, Erika Mardiyanti menyebut peningkatan intensitas pergerakan massa udara dari Samudera Pasifik bagian barat menuju wilayah Indonesia yang cukup signifikan diprakirakan akan terjadi pada jelang akhir pekan ini.
Sementara itu aktifitas monsun Asia masih akan sangat dominan dalam sepekan ke depan. Hal ini menyebabkan potensi pembentukan awan hujan secara umum masih signifikan di wilayah Indonesia hingga sepekan ke depan.
Meski demikian, diprakirakan pada kisaran mulai tanggal 20 – 22 Februari 2021 intensiatas pergerakan massa udara dari Asia dan Samudera Pasifik akan cenderung menurun. Hal ini tidak lepas dari pengaruh badai tropis Dujuan di Samudera Pasifik Utara Papua.
Selain itu diprakirakan pergerakan massa udara dari selatan akan meningkat pada waktu tersebut. Sehingga diprakirakan pada kisaran tersebut potensi hujan intensitas akan menurun khususnya di Pulau Sumatera, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.
Namun setelah itu potensi hujan di wilayah Indonesia bagian barat dan selatan akan kembali meningkat. Kondisi lain yang masih cukup berpengaruh pada potensi pembentukan awan hujan di Indonesia adalah La Nina.
Terbentuknya daerah konvergensi dan Belokan angin diwilayah Bengkulu, Lampung, Banten, Jabar, Jateng, Jatim, DIY, Kalteng, Kaltara, Kaltim, Kalsel, Sulbar, Sulteng, Sulsel, Sultra, Maluku, Malut, dan Papua.
SST anomali : +1.0 s/d +3.0 °C menyebab adanya potensi penguapan (penambahan massa uap air) di L. Andaman, S. Hindia barat Sumatera, Slt. Malaka, L. Jawa, S. Hindia selatan NTT, L. Sawu, L. Flores, Selat. Makassar, L. Sulawesi, L. Halmahera, Tlk. Bone, Tlk. Tomini, L. Banda, L. Maluku, L. Seram, Tlk. Cendrawasih dan S. Pasifik Utara Papua.
Kondisi cuaca pada periode 20 Februari sampai dengan 25 Februari 2021 akan didominasi dengan hujan ringan hingga sedang di sebagian besar Sumatera, Kalimantan, Sulawesi bagian utara, dan Maluku Utara.
Sementara, hujan berintensitas sedang hingga lebat diprakirakan terjadi di Jawa, Bali, NTB, NTT, Kaltara, Kaltim, Sulsel, Sultra, Papua Barat, dan Papua.
“Wilayah yang berpotensi terjadinnya hujan ringan – lebat disertai angin kencang dan disertai kilat/guntur diprakirakan hampir terjadi disebagian besar wilayah di Kaltim Bagian Utara (Berau), Kaltim Bagian Timur (Bontang, Kutai Timur, Samarinda, dan Kutaikartanegara bagian Timur), Kaltim Bagian Barat (Kutai Barat, Mahakam Ulu dan Kutaikartanegara bagian Barat), dan Kaltim Bagian Selatan (Balikpapan, PPU dan Paser) terjadi pada Malam, dini hari hingga Pagi hari,” ujarnya.
Informasi Prakiraan Tinggi Gelombang di wilayah Perairan Balikpapan, Perairan Kota Baru, Perairan Sulawesi Barat diprakirakan Tenang (0.0 -0.5 hingga Rendah (0.5 – 1.25 m).
Perairan Samarinda – Bontang, (Perairan Kalimantan Utara dan Selat Makassar) diprakirakan rendah (0.5 -1.25 hingga sedang (1.25 – 2.5 m), perlu di waspadai cuaca buruk di perairan yang dapat menyebabkan peningkatan tinggi gelombang di perairan.
“Masyarakat dihimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem (puting beliung, hujan lebat disertai kilat/petir, hujan es, dll) dan dampak yang dapat ditimbulkannya seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin dalam satu minggu kedepan di wilayah Kalimantan Timur,” imbaunya.
Bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi terkini, BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan – Balikpapan membuka layanan informasi cuaca 24 jam dapat menghubungi melalui call center/whatapps 08115471145 atau dengan mengakses situs resmi http:// bmkgbalikpapan.id. (Yud/DT).
Discussion about this post