DIALEKTIS.CO – Wisuda merupakan momen bersejarah yang sangat dinanti oleh setiap mahasiswa, termasuk bagi Muhammad Iqbal.
Namun, meski telah menyelesaikan study. Mahasiswa semester akhir di Sekolah Tinggi Agama Islam Luqman Al Hakim (STAIL) Surabaya asal Kecamatan Teluk Pandan, Kutim itu mengaku khawatir tidak dapat mengikuti wisuda yang akan digelar pada 11 September 2021 mendatang.
Penyebabnya ketentuan untuk menunjukkan bukti sertifikasi vaksin Covid-19, selain bukti swab atau PCR bagi pelaku perjalanan di masa PPKM level 4, baik di bandara maupun sejumlah pelabuhan.
Kata Iqbal, sesuai jadwal dirinya harus kembali ke kampus pada 25 Agustus mendatang sebab harus mengikuti sejumlah pembekalan jelang prosesi wisuda. Syarat sertifikasi vaksin Covid-19 pun menjadi kendala utama yang harus ia kejar agar dapat berpergian.
“Tentu saya berharap ada kemudahan bagi pelajar seperti saya untuk mendapat Vaksinasi,” ujarnya kepada dialektis.co, Selasa (10/8).
Beragam upaya tengah ia upayakan agar dapat segera mengikuti vaksinasi. Namun, mahasantri jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam itu mengaku masih kesulitan mendapat kepastian bisa ikut vaksinasi tahap 1 di sekitar lokasi tinggalnya.
Opsi menghubungi otoritas bandara melalui email pun telah dilakukan. Sebutnya, vaksinasi baru dapat dilakukan pada H-1 keberangkatan itu artinya ia harus menyiapkan biaya tersendiri untuk menginap di Kota Balikpapan.
“Masih terus berupaya ini, di sini (Teluk Pandan) minim akses informasi. Pembekalan jelang wisuda itu sangat penting, sebab ada sejumlah kegiatan akademik di dalamnya, Skripsi kemarin kan serba online,” bebernya.
Lebih jauh Iqbal berharap, ke depan penjadwalan vaksinasi yang dilakukan pemerintah dapat dilakukan secara merata hingga ke wilayah pinggiran, tidak hanya terfokus pada masyarakat di perkotaan. (Yud/DT)
Discussion about this post