DIALEKTIS.CO – Komisi III DPRD Kota Bontang meninjau titik rawan longsor di belakang Hotel Grand Mutiara, yang berbatas langsung dengan lokasi wisata Lembah Permai, Jalan Arif Rahman, Bontang Utara, Selasa (02/03/2021) Siang.
Ketua Komisi III DPRD, Amir Tosina mengatakan meskipun dinding penahan tanah milik Hotel Grand Mutiara cukup kuat. Namun pengembang Lembah Permai (PT BSG) merasa khawatir desakan pohon-pohon yang tumbuh di lahan tersebut berpotensi menyebabkan longsor.
“Komisi III akan segera menggelar rapat dengar pendapat (RDP) bersama Dinas PUPRK agar secepatnya membangun turap di sekitar daerah tersebut,” ujarnya saat ditemui usai kunjungan.
Amir Tosina menyatakan untuk pelaksanaannya, akan secepatnya dianggarkan agar pengerjaannya dapat cepat dilakukan. Ia pun berharap, lembaga legislatif, pemerintah, dan pemilik hotel dapat bekerja sama dalam mengantisipasi terjadinya longsor.
“Itu (Hotel Grand Mutiara) merupakan aset pemerintah dan harus dijaga agar tidak mengalami kerusakan yang lebih parah lagi,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPRK Bontang, Tavip Nugroho menerangkan, sebelumnya tanah tersebut merupakan lahan kosong. Tetapi, karena tidak dirawat maka ditumbuhi pohon-pohon liar yang menyebabkan dinding tanah terbebani.
Kendati begitu, kata dia secara teknis tidak perlu dilakukan pembongkaran. Hanya membuatkan lubang air guna mengurangi beban tanah dengan memotong pohon-pohon yang tumbuh.
“Tidak akan dibongkar, karena sudah statis. Cuman nanti akan dibuatkan lubang air, yang memberatkan tanah dan pohon itu akan dipangkas,” papar Tavip.
Terangnya, luas lahan Pemkot yang sebelumnya dirancang untuk lahan parkir Grand Mutiara tersebut seluas 200 meter persegi. Sehingga untuk anggaran perbaikannya berkisar Rp100 – Rp200 juta.
“Tapi nanti kita lihat dulu, karena kan ini dikerjasamakan dengan pihak ketiga,” bebernya.
Ditemui di lokasi yang sama, Legal Konsultan Lembah Permai (PT BSG), Bilher Hutahean meminta pihak terkait segera menindaklanjuti keresahan pihaknya.
“Harus segera diantisipasi sebelum terjadi yang lebih parah, agar bisa secepatnya dilakukan perbaikan,” pintanya. (Mir/Yud).
Discussion about this post