DIALEKTIS.CO – Animo masyarakat Kota Bontang untuk menunaikan rukun Islam yang ke-5 yakni ibadah haji terbilang cukup tinggi.
Kantor Kementerian Agama (Kemenag) setempat mencatat jumlah pendaftar dalam setahun mencapai 3 ribuan orang. Dalam sehari, rata-rata terdapat 15-20 orang pendaftar.
Sementar kuota haji yang diberikan oleh pemerintah pusat untuk masing-masing daerah termasuk Bontang pada setiap musim haji sangat terbatas.
Kepala Kemenag Bontang, Izzat Solihin menyampaikan daftar tunggu pemberangkatan mencapai 39 tahun. Artinya jika tidak ada penambahan kuota, mendaftar tahun ini, baru bisa berangkat pada tahun 2061.
“Iya, 39 tahun daftar tunggu kalau mendaftar haji hari ini,” ujarnya kepada wartawan.
Bahkan pada saat Pandemi Covid-19 lalu diprediksi panjang antrean hingga tiga kali lipat lebih lama. Jamaah asal Bontang sempat dibatasi hanya 68 orang, kini sudah normal dengan kuota 146 orang.
Pihaknya pun telah beberapa kali meminta tambahan kuota. Namun semua berpulang pada keputusan Kemenag RI yang mesti membagi jumlah kuota setiap daerah.
“Kami usulkan. Cuman tidak bisa karena memang kuota jemaah haji indonesia belum ditambah pemerintah Arab Saudi,” pungkasnya.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut penjelasan mengapa ada kuota haji sehingga terjadi antrean panjan?
Jika dibandingkan umrah, rangkaian ibadah haji waktunya lebih panjang. Jika rangkaian ibadah haji akan berlangsung sekitar 40 hari ketimbang umrah yang hanya perlu waktu 9-14 hari.
Alasan lainnya, Indonesia termasuk negara dengan pemeluk agama Islam terbesar di dunia. Dengan penduduk lebih dari 270 juta, kuota yang diberikan terbatas per tahun. Padahal tiap tahunnya pendaftar haji regular terus bertambah. Akibatnya, tiap tahun daftar antrian menumpuk dan semakin panjang.
Jika umrah bisa dilakukan kapan saja dan jadwalnya lebih fleksibel. Sementara ibadah haji memiliki tanggal khusus. Tentu saja ini akan membuat jutaan umat Muslim dari seluruh dunia hadir dan berada di satu lokasi dalam waktu yang bersamaan.
Tidak heran jika pemerinta Arab Saudi memberikan kuota per negara dibatasi, hal ini tak lain untuk menjaga keamanan pada jamaah. Sehingga dapat beribadah dengan nyaman.
Terakhir, antrian jamaah haji bisa bertambah panjang karena kebiasaan umat Islam yang sudah berhaji tapi kemudian ingin kembali lagi berhaji. Hal ini membuat pendaftar semakin banyak yang mengakibatkan antrean semakin panjang. (*)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Dialektis.co. Caranya dengan klik link https://t.me/+CNJcnW6EXdo5Zjg1 kemudian join. Agar lebih mudah instal aplikasi telegram dulu di ponsel Anda.
Discussion about this post