DIALEKTIS.CO – Meningkatnya kematian akibat bunuh diri di Kota Bontang akhir-akhir ini mendapat perhatian tersendiri oleh DPRD. Betapa tidak, dalam 3 bulan terakhir telah terjadi 5 kasus gantung diri.
Ketua DPRD Kota Bontang, Andi Faizal Sofyan Hasdam mengatakan, pikiran bunuh diri bisa menghampiri siapa pun. Terlebih pandemi Covid-19, turut menambah gangguan kesehatan, masalah kejiwaan, dan stres berat atau tekanan batin.
“Selama pandemi covid-19 ini banyak sekali dampak yang terjadi di berbagai hal. Salah satu faktornya yakni stres dan kesulitan ekonomi sehingga memunculkan masalah rumah tangga,” ucapnya saat dihubungi, Minggu (28/03/2021).
Faiz -sapaan akrabnya pun menekankan hal itu perlu penanganan khusus. Sehingga kejadian serupa tak terulang lagi. Sebab kata dia, bukan hanya di Bontang, namun di Indonesia kasus bunuh diri marak terjadi.
Lebih lanjut ia meminta agar Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang bersama pihak terkait, dapat bekerjasama apabila ada melihat indikasi terkait perilaku yang mencurigakan untuk segera diantisipasi.
“Perlu juga kerjasama dengan para pemuka agama untuk memberikan siraman rohani. Serta keluarga bila melihat ada kerabat yang frustasi bisa didekati dan dinasehati,” jelasnya.
“Termasuk bagi Dinas Sosial (Dinsos) untuk menyediakan tempat bagi orang-orang yang memerlukan bantuan langsung dari pemerintah,” sebutnya.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Golongan Karya (Golkar) ini juga menyebutkan, perlu ada keterbukaan terkait permasalahan yang dihadapi.
Menurutnya berbagi cerita akan mengurangi beban tekanan batin. Selain itu, mengeluarkan isi hati juga sangat penting, apalagi disituasi sulit seperti ini.
“Bontang sendiri tidak memiliki Rumah Sakit Jiwa (RSJ), makanya perlu keterbukaan dan coba berbagi permasalahan yang ada ke teman dekat terutama orang tua agar bisa diatasi,” ujarnya. (Mir/Yud).
Discussion about this post