Dialektis.co – Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) telah menyelesaikan Kongres X di Mataram, Nusa Tenggara Barat sejak 27 Agustus 2025 hingga 1 September 2025. Kongres Nasional ini dihadiri oleh delegasi kolektif Wilayah dan Kota/Kabupaten di seluruh Indonesia.
Dalam Kongres X ini, LMND membahas perkembangan situasi Internasional dan situasi Nasional, memutuskan program dan strategi taktik perjuangan organisasi, serta memilih kepemimpinan Nasional yang baru.
Meskipun Kongres LMND ke X dilaksanakan di tengah situasi nasional yang bergejolak, Kawan-kawan yang berada di medan juang maupun yang berada di arena Kongres selalu mengikuti dan menganalisa secara cermat kerusuhan yang terjadi di kota-kota besar akhir-akhir ini sehingga menuntut LMND untuk segera mengambil sikap dengan cepat.
Kongres telah menyimpulkan bahwa masalah pokok bangsa sekarang adalah sistem dan kaum serakah–nomics. Yaitu imperialism-neoliberalisme, Oligarki, Pemerintahan Borjuis dan Birokrat Korup yang menghalang-halangi bangsa Indonesia Berdaulat, Maju, Adil dan Makmur.
Rentetan gejolak protes yang ada sekarang adalah akumulasi kemarahan rakyat dan implikasi langsung dari ketimpangan ekonomi yang menajam yang diciptakan kaum serakah–nomics, serta praktik korupsi dan perilaku arogan para elit.
“Kami sadar bahwa Presiden Prabowo tengah berada di situasi yang sulit di awal periode pemerintahannya,” ujar Ketua Umum LMND terpilih, Moh Isnanin Mukadar.
Di satu sisi, ia hendak membawa Indonesia mencapai cita-cita revolusi Nasional ’45 yaitu mandiri secara ekonomi, berdaulat secara politik dan berkepribadian dalam kebudayaan.
Namun di sisi lain, ia diseret dalam lingkaran oligarki, yaitu persekutuan jahat para elit politik dan pengusaha, yang telah lama mengakar dalam birokrasi lama maupun sedang berkelindan di sekitar kekuasaan.
Oleh karena itu, niat baik Presiden Prabowo untuk mengkonsolidasikan kekuatan politik dalam negeri dalam rangka Persatuan Nasional terhambat. Hal ini terjadi akibat sikap presiden yang terlalu kompromis dalam mengakomodir musuh-musuh rakyat (kaum serakah-nomics).
Ini terlihat jelas, ketika Presiden secara tegas menjalankan program-program progresif-kerakyatan yang kemudian mengganggu kenyamanan kaum serakah, mereka mulai mendesain kekacauan-kekacauan yang muncul dan menunggangi kemarahan rakyat.
Bagi LMND, antek asing neolib, pengusaha culas, elit arogan dan korup yang tumbuh dalam partai politik, birokrat dan aparat yang bersekongkol itu mesti disingkirkan. Mereka adalah duri dalam daging, musuh dalam selimut, yang memiskinkan rakyat serta memecah belah bangsa.
Membuang kaum serakah ini tidak akan merugikan bangsa. Justru akan membawa Indonesia mencapai keemasannya: duduk setara dan berdaulat di hadapan bangsa-bangsa lain, masyarakatnya hidup aman tentram, adil dan makmur.
“Karena kami percaya bahwa bangsa ini masih banyak pengusaha nasionalis, politisi progresif serta prajurit yang berjiwa ksatria membela bangsa, tanah air dan rakyatnya,” tegasnya.
Terkait aksi demonstrasi yang terus berlangsung, bagi LMND itu adalah ekspresi politik rakyat yang harus dilindungi, didengarkan dan ditindak-lanjuti untuk perbaikan bangsa.
Oleh sebab itu, kebebasan menyampaikan pendapat tidak boleh dibatasi dan dibungkam dengan senjata. Aparat yang telah membunuh rakyat harus dihukum seberat-beratnya.
Elit Politik yang diganjar rakyat harusnya sadar diri dan berubah. Sikap dan upaya presiden untuk menghimpun segala aspriasi dari berbagai kelompok masyarakat merupakan tindakan yang tepat.
Inilah momentum rekonsoliasi, koreksi dan ruang konsensus nasional. Akan tetapi, konsensus nasional ini harus dipertegas di bawah panji Persatuan Nasional: Singkirkan kaum serakah-nomics demi kedaulatan dan kemajuan bangsa yang berpihak pada rakyat.
Tidak ada kedamaian tanpa keadilan. Untuk itu, LMND se-Indonesia menyetakan sikap:
- Mengajak semua elemen rakyat untuk bersama-sama menjaga keutuhan bangsa Indonesia
- Jangan lagi ada Kompromi dengan kaum Serakah-Nomics/musuh-musuh Rakyat yang terdiri atas:
- Imperialisme-Neoliberalisme yang tiada henti-hentinya merongrong kedaulatan bangsa.
- Oligarki yang merongrong dan merusak moral elite-elite bangsa.
- Birokrat Korup bermental rente dan komprador
- Mengajak rakyat mendukung dan mengawal Program-program pemerintah yang pro rakyat agar tidak disabotase musuh-musuh rakyat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Dialektis.co. Caranya dengan bergabung saluran Dialektis.co WhatsApp atau telegram di link https://t.me/+CNJcnW6EXdo5Zjg1 kemudian join.
Discussion about this post