Dialektis.co
  • HOME
  • WARTA
  • KABAR PARLEMEN
    • DPRD Kaltim
    • DPRD Bontang
    • DPRD Kukar
    • DPRD Kutim
  • EKBIS
  • OLAHRAGA
  • GAYA HIDUP
  • RAGAM
  • PARIWARA
  • KOLOM
  • VIDEO
  • INFOGRAFIS
No Result
View All Result
  • HOME
  • WARTA
  • KABAR PARLEMEN
    • DPRD Kaltim
    • DPRD Bontang
    • DPRD Kukar
    • DPRD Kutim
  • EKBIS
  • OLAHRAGA
  • GAYA HIDUP
  • RAGAM
  • PARIWARA
  • KOLOM
  • VIDEO
  • INFOGRAFIS
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home KOLOM

Wartawan Butuh Pelatihan Gender dan Kekerasan Seksual di Kalangan Jurnalis

Redaksi by Redaksi
November 20, 2021
Wartawan Butuh Pelatihan Gender dan Kekerasan Seksual di Kalangan Jurnalis

Tangkap Layar

Share on FacebookShare on Twitter

DIALEKTIS.CO, MALANG – AJI Malang bersama Perhimpunan Pengembangan Media Nusantara (PPMN), USAID, dan Internews menggelar pelatihan Gender dan Kekerasan Seksual untuk Jurnalis di Malang, Jumat (19/11/2021) sampai Sabtu (20/11/2021).

Ketua AJI Malang, Mohammad Zainuddin mengatakan pelatihan ini sangat penting bagi jurnalis. Sebab profesi jurnalis menuntut mobilitas tinggi di lapangan.

Pemahaman dan pembekalan ketrampilan akan kekerasan seksual diharapkan mampu melindungi jurnalis yang bertugas menjadi korban kekerasan seksual.

Selain itu, pemahaman yang baik juga akan berdampak pada produk jurnalistik yang memiliki perspektif gender.

“Jadi, wartawan atau editor tidak mengabaikan kode etik ketika menulis atau mengedit berita. Secara khusus, wartawan yang mengenali bentuk kekerasan seksual memiliki ketrampilan untuk terhindar menjadi korban atau pelaku kekerasan seksual,” kata Zainuddin.

Menurutnya, selama ini banyak yang tidak bisa membedakan antara seks dan gender. Bahkan banyak yang melihat gender melekat sesuai dengan seks atau jenis kelamin biologis.

Sedangkan seks berbeda dengan gender. Akibatnya, ketidakadilan gender juga dirasakan oleh jurnalis, terutama dalam bentuk kekerasan seksual.

“Pandangan kuat tentang peran gender melekat dengan seks sering menyulitkan jurnalis untuk mengenali bentuk kekerasan seksual. Sehingga terkadang membuat kita merespon kekerasan seksual dengan tidak tepat ,” kata Zainudin.

Sehingga pemahaman tentang gender dan kekerasan seksual diharapkan mampu memberikan pengetahuan sekaligus memberikan ketrampilan untuk bertindak dengan tepat, ketika berada atau melihat peristiwa tersebut.

Data Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia dari sejumlah mini survei di Lampung dan Jakarta menemukan sejumlah jurnalis pernah mengalami pelecehan seksual yang berkaitan dengan tugasnya.

Lokasi kekerasan seksual terjadi di kantor pemerintahan, di rumah narasumber, gedung DPR atau DPRD, pelabuhan, kantor, kampus, kantor partai, transportasi publik, ketika mengikuti giat aparat, pers room, hingga kekerasan seksual berbasis siber yang dilakukan narasumber.

Kekerasan juga terjadi tanpa mengenal waktu, dan dengan pelaku beragam. Mulai dari pejabat publik, narasumber non-pejabat public, atasan di kantor, teman sekantor, sesama jurnalis beda kantor, massa aksi, aparat, dosen, dan lainnya.

Survei AJI Lampung tahun 2021, menunjukkan dari 30 responden, enam persen jurnalis pernah mengalami pelecehan seksual di tempat kerja dan 36 persen saat mereka meliput di lapangan.

Mini survei AJI Jakarta pada Agustus-Desember 2020 juga menunjukkan hal serupa. Dalam survei tersebut didapatkan data, ada 34 jurnalis yang terdiri dari 31 perempuan dan 3 laki-laki dari berbagai kota yang mengisi survei ini.

“11 orang melaporkan kasus tersebut, 19 orang tidak pernah melapor, sembilan orang malu, lima orang takut disalahkan, 10 orang takut tidak dipercaya, 12 orang tidak punya cukup bukti, empat orang menyatakan tidak punya dukungan,”

“lima orang diintimidasi pelaku, 18 orang menyatakan tidak adanya gunanya melapor satu orang menganggap tidak penting untuk melapor,” kata Anna Djukana, pengurus Divisi Gender AJI Indonesia, dalam acara tersebut.

Anna menekankan ketrampilan mengenali dan membela diri penting bagi jurnali, selain manajemen ruang redaksi yang idealnya menerapkan pendekatan gender dan hak asasi manusia dalam mengelola pekerja di dalamnya. (*)

Print Friendly, PDF & Email
Tags: Aliansi Jurnalis IndependenKabar Nasional
ShareTweetShare
Previous Post

Innalillahi! Heboh, Seorang Emak-Emak Meninggal Saat Isi BBM di SPBU

Next Post

KKB Papua Serang Koramil Suru-suru, Satu Prajurit TNI Gugur

Related Posts

Wicaksono Wicaksono: Kabar Tak Sedap dari Palmerah
KOLOM

Wicaksono Wicaksono: Kabar Tak Sedap dari Palmerah

Kartini Masa Kini di Bontang: Perempuan Pejuang Demokrasi dalam Pilkada 2024
KOLOM

Kartini Masa Kini di Bontang: Perempuan Pejuang Demokrasi dalam Pilkada 2024

Masyarakat Ajukan Surat Keberatan Jalan Umum Dilalui Truk Batubara
KOLOM

Masyarakat Ajukan Surat Keberatan Jalan Umum Dilalui Truk Batubara

Menulis dari Negara yang Terlambat Sadar
KOLOM

Menulis dari Negara yang Terlambat Sadar

Moti: “Penghakiman Sepihak” Tempo pada Dasco, Merusak Pers Sebagai Pilar Demokrasi
KOLOM

Moti: “Penghakiman Sepihak” Tempo pada Dasco, Merusak Pers Sebagai Pilar Demokrasi

Hari Air Sedunia, XR Bunga Terung: “No Water On A Dead Planet”
KOLOM

Hari Air Sedunia, XR Bunga Terung: “No Water On A Dead Planet”

Next Post
Papua Memanas, Kepala BIN Daerah Gugur Ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata

KKB Papua Serang Koramil Suru-suru, Satu Prajurit TNI Gugur

Discussion about this post

Follow Us

dialektis-logo-1
  • TENTANG KAMI
  • REDAKSI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • KEBIJAKAN PRIVASI
  • DISCLAIMER
  • PEDOMAN PEMBERITAAN RAMAH ANAK

© 2022 DIALEKTIS.CO – Managed by Aydan Putra. All rights reserved.

No Result
View All Result
  • HOME
  • WARTA
  • KABAR PARLEMEN
    • DPRD Kaltim
    • DPRD Bontang
    • DPRD Kukar
    • DPRD Kutim
  • EKBIS
  • OLAHRAGA
  • GAYA HIDUP
  • RAGAM
  • PARIWARA
  • KOLOM
  • VIDEO
  • INFOGRAFIS

© 2021 DIALEKTIS.CO - Managed by Aydan Putra. All rights reserved.