DIALEKTIS.CO – Pasangan calon nomor urut 2 di Pilkada Bontang 2024, Sutomo-Nasrullah turut menyoroti besaran insentif yang diterima kader Posyandu.
Menurut mereka insetif yang diberikan pemerintah saat ini senilai Rp 300 Ribu jauh dari kata layak. Padahal, mereka adalah ujung tombak kesehatan di masyarakat.
“Kader hanya mendapat insentif Rp 300 ribu, jangankan untuk balita, kader pun bisa terancam stunting. Kalau terus-terusan begini,” kritik Sutomo dalam sesi debat, Ahad (10/11/2024) kemarin.
Hal itu ditegaskan Sutomo, sebagai komitmen mereka dalam mengatasi masalah stunting yang masih menjadi tantangan besar di Bontang.
Menurutnya, dalam penanganan stunting dibutuhkan kebijakan nyata melalui berbagai langkah yang komprehensif dan berkelanjutan.
Salah satunya dengan penguatan edukasi tentang pola hidup sehat di kalangan masyarakat. Langkah preventif ini menurutnya dapat dilakukan melalui optimalisasi Posyandu.
Kata Sutomo pihaknya akan memperkuat fungsi Posyandu agar benar-benar dapat menjadi pusat penanggulangan masalah kesehatan, termasuk stunting.
“Kita akan memperkuat Posyandu dan mengangkat kader-kader berkualitas yang perannya sangat penting,” katanya.
Selain peningkatan insentif, Paslon ini juga menekankan pentingnya perbaikan fasilitas Posyandu agar lebih mencerminkan lingkungan sehat.
“Jangan hanya melihat stunting dari sisi kesehatan anak, tapi lihat juga kondisi fasilitasnya. Bagaimana kita bisa mengatasi stunting jika tempatnya sendiri tidak sehat,” pungkasnya. (*).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Dialektis.co. Caranya dengan bergabung saluran Dialektis.co di WhatsApp atau telegram di link https://t.me/+CNJcnW6EXdo5Zjg1 kemudian join.
Discussion about this post