DIALEKTIS.CO – Isu krisis lahan kuburan di Kota Bontang, sudah cukup lama bergulir. Komisi C DPRD setempat kembali mendesak pemerintah untuk lebih serius menangani hal ini
Salah satu yang.paling disorot wakil rakyat ialah kondisi Pemakaman Umum (TPU) Kelurahan Lok Tuan.
Di wilayah ini perluasan lahan pemakaman dinilai sangat mendesak dilakukan. Pasalnya, kapasitas lahan yang tersedia saat ini sudah sangat padat.
Ketua Komisi C DPRD Bontang, Alfin Rausan Fikry menegaskan kunjungan lapangan sudah berulang dilakukan. Kini, langkah kongkrit dari pemerintah sangat ditunggu masyarakat.
“Penambahan lahan harus segera diperjelas. Disperkimtan, harus ambil langkah. Lahan pemakaman ini jadi ,perhatian kami untuk diselesaikan,” desaknya.
Anggota Komisi C, Sumardi mendesak pengelolaan kawasan pemakaman ini turut jadi perhatian Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Disperkimtan).
Ia pun meminta lahan yang masih ada untuk segera dibangun pagar pembatas. Pasalnya, berbatasan langsung dengan pemukiman warga.
Sementara, anggota Komisi B DPRD Bontang, Faisal yang turut hadir memaparkan terdapat dua bidang lahan di sekitar area pemakaman yang memungkinkan untuk dibebaskan.
Bahkan Faisal menyatakan pendekan dengan pemilik.lahan sebelumnya telah dilakukan. Kedua pemilik menyatakan kesediaannya untuk melepas lahan tersebut kepada pemerintah.
“Ini sudah diupayakan untuk masuk dalam anggaran perubahan tahun ini. Jangan sampai sudah masuk perencanaan, pemilik lahan malah berubah pikiran,” ujarnya.
Lurah Loktuan, Deden Supriadi, menyatakan pihak kelurahan telaj menjalin komunikasi intensif dengan kedua pemilik lahan.
“Kedua pemilik lahan sudah kami konfirmasi, dan mereka menyatakan siap untuk melakukan pembebasan lahan,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pertamanan dan Pemakaman Disperkimtan Bontang, Andi Ilham, menyampaikan.solusi kerisis lahan jangka pendek, pihaknya segera memanfaatkan sisa lahan yang ada.
Namun, diakuinya pemanfaatan lahan tersebut membutuhkan penyesuaian teknis, termasuk pembangunan pagar dan akses jalan sesuai permintaan warga.
“Anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp200 juta untuk pembangunan fasilitas tersebut,” ungkapnya.
Lebih jauh, Andi Ilham mengaku setuju rencana pembebasan lahan seluas 1,5 hektare di sisi kiri TPU Lempake tetap menjadi prioritas untuk bisa segera direalisasikan. (*)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Dialektis.co. Caranya dengan bergabung saluran Dialektis.co WhatsApp atau telegram di link https://t.me/+CNJcnW6EXdo5Zjg1 kemudian join.
Discussion about this post