DIALEKTIS.CO – Nama Permadi Arya alias Abu Janda, dengan tanda pagar (tagar) #TahanAbuJanda bertengger sebagai cuitan terpopuler atau trending topic di Twitter.
Pantauan, hingga Ahad (31/1/2021) Pagi, banyak akun Twitter yang masih mengekspos topik Abu Janda. Berikut beberapa catatan hasil pantauan di Twitter:
@demo crazy is dead: Setuju #TahanAbuJanda karena tuduh Islam Agama Pendatang Padahal Berulang kali Habibana jelaskan bhw Islam itu Agama dari Allah & TIDAK pernah jd pendatang di Indonesia krn negeri ini bagian dari Bumi ciptaan Allah.
@abi taufik: Sepandai-pandai anjay melompat akhirnya jatuh juga.. selicin-licinnya abu anjay saya yakin kali ini dia bakal ditahan klo tidak kredibilitas Polri menjadi taruhanya #TahanAbuJanda.
@haris pertama: DPP KNPI resmi melaporkan Permadi Arya (Abu Janda) ke Mabes POLRI. Insya Allah kebenaran akan menang… doa dan dukungan seluruh rakyat Indonesia pasti akan menjadi berkah bagi KNPI.
@arachmanh_Pro: Dia bisa saja lari dan menyelamatkan dirinya. Tapi ia lebih memilih untuk tetap tinggal dan melindungi anak-anaknya, meskipun ia tahu bahwa ia akan kehilangan nyawanya. Karena ibu tetaplah ibu, simbol kasih sayang yg sempurna #ngeles #TahanAbuJanda
Tak hanya dari warga net umum. Sebelumnya, Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastusi mengajak publik berhenti mengikuti atau unfollow akun media sosial Permadi Arya alias Abu Janda. Dia menyebut sosok tersebut selalu menyinggung perasaan publik.
“Saya pikir saatnya dihentikan ocehan-ocehan model seperti ini yang selalu menyinggung perasaan publik. Tidak sepantasnya di masa sulit pandemi, hal-hal yang tidak positif dibiarkan.” tulis Susi di akun Twitternya.
Sekedar diketahui, sosok Abu Janda dikenal publik kerap mengeluarkan ujaran-ujaran yang memantik kontrofersi.
Teranyar, cuitannya di akun twitternya, soal rasisme terhadap tokoh masyarakat Papua, Natalius Piagia dan menyebut Islam sebagai Agama pendatang dari Arab dan Agama arogan memancing kemarahan publik.
Netizen mendesak Kepolisian menangkap pria yang terkenal sejak menjadi Pendukung Presiden Jokowi saat menjelang Pilpres dan Ahok di Pilgub DKI Jakarta tersebut. Dengan dugaan tindakan rasisme dan penghinaan agama.
Apalagi dengan hadirnya Kapolri baru Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang berkomitmen menegakkan hukum tidak tumpul ke atas dan tajam ke bawa. (Yud/DT)
Discussion about this post