DIALEKTIS.CO – Wali Kota Samarinda, Andi Harun tak dapat menutupi kekecewaannya dengan hasil pengerjaan gedung Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK). Betapa tidak, belum genap 5 bulan difungsikan plafon lantai 3 poyek senilai Rp 10 Miliar itu sudah amrol.
Tak hanya itu, di beberapa titik langit-langit gedung sudah ditemukan kebocoran. Bahkan finishing instalasi listrik dalam ruangan pun dinilai sangat buruk.
“Ini parah betul, entah perencanaannya yang bodoh, atau pelaksanaannya yang maling,” cetusnya, saat menggelar sidak, Senin (25/4/2022).
AH – sapaan karibnya menilai peristiwa ini benar-benar menampar wajah Pemkot Samarinda. Terlebih gedung yang pengerjaanya baru rampung Desember 2021 itu sepenuhnya didanai oleh Dana Alokasi Khusu (DAK) Pusat.
Melalui awak media, atas nama Pemkot Samarinda AH menyampaikan permohonan maaf kepada warganya atas pengerjaan proyek yang dinilai sangat memalukan ini.
“Operasional perpustakaan ini akan kita tutup dulu sementara waktu,” tegasnya.
Lebih jauh, AH mendesak pihak kontraktor pelaksana segera bertanggung jawab atas kerusakan tersebut. Perbaikan harus segera dilakukan sebelum kerusakan semakin melebar.
Tak hanya kepada kontraktor, teguran keras juga dilayangkan kepada perangkatnya. Pengawasan dan perencanaan kegiatan ini dinilai harus dievaluasi.
Pasalnya, AH meragukan keterangan Dinas PUPRK setempat yang menyebut penyebab genangan air hanyalah sumbatan saluran air akibat tertumpuk daun.
“Kecuali mereka bisa tunjukkan daunnya di mana, pipanya di mana, segala macam. PUPR saja setelah saya datang baru mereka datang. Padahal ini kejadian dari jam 10 pagi tadi. Kontraktor juga tak bisa dihubungi,” cecarnya.
Di lokasi yang sama, Kepala DPK Kota Samarinda, Erham Yusuf menyampaikan ambrolnya plafon gedung itu sempat membuat kepanikan pegawai dan sejumlah pengunjung.
“Saat hujan deras, tiba-tiba plafon gedung jatuh ke lantai,” tuturnya.
Akibat kejadian itu, sejumlah buku ikut rusak tertimpa plafon beserta air di atasnya.
Kata Erham, sejak difungsikan pada Februari 2022. Pihaknya telah menemukan kebocoran di sejumlah titik gedung jauh sebelum peristiwa separah ini.
“Temuan-temuan itu langsung kita laporkan ke pihak-pihak terkait,” pungkasnya. (*)
Discussion about this post