Dialektis.co – Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Kota Bontang kini sedang mempersiapkan pembangunan 12 ruang kelas baru guna mendukung penerapan sistem full day school.
Pembangunan ini bertujuan untuk mengatasi keterbatasan ruang belajar yang selama ini menyebabkan siswa harus belajar dalam dua shift, pagi dan siang.
Kepala SMP N 2 Bontang, Siti Chusuning Khayah, menjelaskan bahwa kebutuhan ruang kelas tambahan sangat mendesak agar seluruh siswa dapat belajar dalam satu waktu.
“Saat ini kami masih menggunakan sistem dua shift karena kekurangan ruang kelas. Dengan adanya penambahan ruang, kami berharap bisa menerapkan sistem full day school,” ujarnya, Jumat (20/9/2024).
Saat ini, sekolah tersebut hanya memiliki 12 kelas. Namun, setelah pembangunan selesai, jumlah Rombongan Belajar (Rombel) akan bertambah menjadi 24 kelas.
Hal ini diharapkan mampu mengakomodasi jumlah siswa yang terus meningkat setiap tahunnya.
“Jika pembangunan selesai, kami akan memiliki cukup ruang untuk semua siswa belajar dalam satu shift,” tambahnya.
Ia juga menyoroti keterbatasan fasilitas lain di sekolah, seperti ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang dinilai belum layak. Menurutnya, ruang UKS yang ada saat ini masih kurang representatif.
“Ruangan UKS kami masih sempit dan terletak di bawah tangga. Kondisi ini tentu tidak ideal untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi siswa,” jelasnya.
Selain masalah ruang UKS, SMP N 2 Bontang juga masih kekurangan fasilitas lain yang penting, seperti laboratorium bahasa dan ruang keterampilan.
Fasilitas ini sangat diperlukan, terutama untuk mendukung kebutuhan belajar siswa, termasuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yang bersekolah di sana.
“Kami berharap dapat memiliki ruang laboratorium bahasa dan ruang keterampilan yang memadai untuk mendukung proses pembelajaran, terutama bagi siswa ABK,” ungkapnya.
Sementara jumlah siswa yang mencapai 800 orang, kebutuhan akan ruang tambahan dan fasilitas yang memadai semakin terasa mendesak.
Ia berharap, Pemerintah Kota Bontang dapat terus memberikan dukungan penuh terhadap peningkatan sarana dan prasarana di sekolah.
“Dengan jumlah siswa yang cukup banyak, kami berharap pemerintah dapat memberikan perhatian lebih untuk memenuhi kebutuhan fasilitas pendidikan di sekolah ini,” ujarnya.
Pihak sekolah optimis bahwa dengan selesainya pembangunan 12 ruang kelas baru, masalah shift ganda yang selama ini menjadi kendala akan teratasi.
Pun ia yakin, dengan penerapan full day school, proses pembelajaran akan menjadi lebih efektif dan efisien.
Di sisi lain, ia juga berharap bahwa pembangunan fasilitas pendukung lainnya, seperti laboratorium bahasa dan ruang keterampilan, dapat segera direalisasikan.
“Kami ingin menciptakan lingkungan belajar yang optimal bagi semua siswa, termasuk mereka yang membutuhkan perhatian khusus,” tambahnya.
Pembangunan tambahan kelas ini, selain memberikan ruang lebih untuk belajar, juga akan berdampak pada peningkatan kualitas pembelajaran di SMP N 2 Bontang.
Dengan fasilitas yang lebih lengkap, sekolah diharapkan mampu memberikan layanan pendidikan yang lebih baik dan komprehensif kepada seluruh siswanya.
SMP N 2 Bontang kini terus berbenah untuk menjadi sekolah yang tidak hanya unggul dalam prestasi akademik, tetapi juga dalam menyediakan fasilitas pendidikan yang memadai.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan masyarakat, sekolah ini optimis bisa menciptakan generasi yang lebih baik dan berdaya saing tinggi.
Ia berharap bahwa dalam waktu dekat, seluruh kebutuhan sekolah, termasuk penambahan ruang UKS, laboratorium bahasa, dan ruang keterampilan, dapat dipenuhi.
“Kami berharap pemerintah dapat terus memperhatikan kebutuhan sekolah, agar proses belajar mengajar berjalan dengan lancar dan siswa dapat belajar dengan nyaman,” tutupnya. (*).
Penulis : Mira
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Dialektis.co. Caranya dengan bergabung saluran Dialektis.co WhatsApp atau telegram di link https://t.me/+CNJcnW6EXdo5Zjg1 kemudian join.
Discussion about this post